TRIBUNBANTEN.COM - Pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur nomor urut 01, Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi kalah dalam hasil quick count Pilkada Banten.
Lembaga Charta Politika menampilkan pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur Banten nomor urut 02, Andra Soni-Dimyati Natakusumah unggul 57,52 persen.
Andra Soni-Dimyati unggul dibandingkan pasangan cagub-cawagub nomor urut 01, Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi yang memperoleh 42,48 persen.
Perolehan suara itu diperoleh dari perhitungan yang masuk sebesar 100 persen dari 300 sampling TPS.
Ini merupakan hasil quick count pada Rabu 27 November 2024, 21:50 WIB, di mana suara masuk sudah 100 persen.
Baca juga: Mengintip Suasana TPS 15 Tempat Airin Rachmi Diany Mencoblos, Lokasinya Tepat di Depan Rumah
Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah, mengungkap ironi nasib Airin yang di luar prediksi kalah di Banten.
"Realistis nggak, sebuah hasil survei yang hampir satu minggu, melaporkan perbandingan yang sangat signifikan antara proses survei suara Airin dengan kandidat yang lainnya, di atas 70 persen ke atas, kemudian hanya dalam waktu beberapa hari saja bisa berubah secara signifikan," kata dia dalam jumpa pers, Kamis (28/11/2024).
Dia menilai terjadi anomali pada hasil Pilkada Banten 2024, menyusul kekalahan usungan PDI-P Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi dari usungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus Andra Soni-Dimyati Natakusumah berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga.
Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah, menilai kekalahan Airin ironis karena ia merupakan Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 dan berhasil membawa kemenangan untuk pasangan tersebut di Banten.
"Seorang Airin, Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Gibran, sukses memenangkan Prabowo-Gibran di Banten, pada saat dia menjadi calon gubernur, harus mengalami intervensi kekuasaan untuk menggagalkan kemenangan," kata Basarah dalam jumpa pers, Kamis (28/11/2024).
Menurut dia, intervensi itu salah satunya berlangsung dalam bentuk pengerahan "partai cokelat" atau "parcok".
Basarah menyinggung, sebagian besar lembaga survei telah memprediksi kemenangan Airin beberapa hari sebelum tanggal pemungutan suara dengan keunggulan elektabilitas yang cukup solid.
"Realistis nggak, sebuah hasil survei yang hampir satu minggu, melaporkan perbandingan yang sangat signifikan antara proses survei suara Airin dengan kandidat yang lainnya, di atas 70 persen ke atas, kemudian hanya dalam waktu beberapa hari saja bisa berubah secara signifikan, (ini) anomali yang kedua," ujarnya.
Ketua fraksi PDI-P di MPR RI itu menyebut bahwa partainya akan melakukan upaya hukum untuk menggugat hasil pilkada ini ke Mahkamah Konstitusi.
Gugatan ini, lanjut dia, untuk membuktikan berbagai anomali yang terjadi pada Pilkada Banten 2024.
Baca juga: Hasil Quick Count: Putra Sulung dan Adik Ipar Ratu Atut Kalah di Pilbup Serang - Pilgub Banten 2024
Sebagai informasi, berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan Charta Politika pada Rabu (27/11/2024) pukul 22.30 WIB, dengan masuk 100 persen, pasangan Andra-Dimyati unggul 57,52 persen.
Sedangkan Airin-Ade 42,48 persen.
Airin merupakan istri dari Tubagus
Chaeri Wardana, atau Wawan, yang merupakan adik kandung Ratu Atut.
Sedangkan Ratu Atut Chosiah adalah mantan Gubernur Banten yang memimpin selama dua periode (2007–2014) sebelum tersandung kasus korupsi.
Diketahui, Airin Rachmi Diany adalah kandidat gubernur Banten nomor urut 01, berpasangan dengan Ade Sumardi. Pasangan Airin-Ade diusung oleh Partai Golkar, PDIP, Partai Buruh, PBB, Partai Gelora, PKN, dan Partai Ummat.
Sementara itu, pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah diusung oleh Partai Gerindra, PKS, PSI, PKB, PAN, PPP, Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan Partai Garuda.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hasil Quick Count Airin Kalah di Pilkada Banten 2024, PDI-P: Ironis"