Tampung Keluhan Wali Murid soal SPMB 2025, Dindikbud Kota Tangsel Buka Posko Aduan, Ini Lokasinya

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ade Feri Anggriawan 

TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG SELATAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyiapkan posko pengaduan untuk menampung berbagai keluhan dan kendala yang dialami masyarakat, selama proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun ajaran 2025/2026.

Posko tersebut berada di SMPN 11 Kota Tangerang Selatan, dan akan melayani aduan terhitung sejak 24 Juni hingga 9 Juli 2025.

Berdasarkan pantauan TribunBanten.com, posko aduan tersebut berada di gedung paling pojok sebelah kiri dari gerbang sekolah.

Berbentuk seperti gedung aula, posko aduan tersebut memiliki corak dinding berwarna putih hijau.

Nampak puluhan wali murid dengan beragam keluhan duduk di kursi yang telah disediakan petugas, sembari mengantri giliran untuk menyampaikan keluhannya.

Baca juga: Daftar 85 Sekolah SMA dan SMK Swasta Gratis di Kota Tangerang, Cocok Jadi Referensi SPMB Banten 2025

Terlihat juga dua orang petugas mengenakan pakaian putih berada di depan antrian, sembari mengoperasikan komputer untuk membantu menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh para wali murid.

Kepala Dindikbud Kota Tangsel, Deden Deni mengatakan, posko aduan tersebut terdiri dari lima orang petugas yang melayani dari pagi hingga sore hari sesuai dengan jam kerja.

Lebih lanjut dirinya menyampaikan, pendirian posko aduan tersebut diharapkan dapat membantu proses SPMB 2025 agar berjalan lancar.

"Posko (aduan) ini diharapkan dapat membantu proses SPMB agar berjalan lancar, dan peserta didik dapat memperoleh informasi yang mereka butuhkan," ujarnya, Rabu (25/6/2025).

Baca juga: Daftar 56 Sekolah SMA/SMK Inklusif Ramah Disabilitas di Tangsel, Jadi Referensi SPMB Banten 2025

Deden mengungkapkan, dalam tahapan SPMB 2025, pihaknya membuka kuota sebanyak 9 ribu siswa baru untuk mendaftar ke 24 SMP Negeri se-Tangsel.

Dirinya berharap, para calon peserta didik dan orang tua tidak menunda pendaftaran, sebab seluruh proses dilakukan secara online dan memiliki waktu terbatas.

"Diharapkan juga untuk para calon peserta didik dan orang tua, untuk tidak menunda pendaftaran. Karena seluruh proses dilakukan secara daring dan memiliki batas waktu yang ketat," pungkasnya.