Hasil Studi: Penggunaan IA ChatGPT Bikin Otak Manusia "Menyusut"

Editor: Ahmad Haris
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penggunaan ChatGPT atau Al secara terus-menerus, disebut dapat menurunkan aktivitas otak hingga 55 persen. 

TRIBUNBANTEN.COM - Penggunaan ChatGPT atau Al secara terus-menerus, disebut dapat menurunkan aktivitas otak hingga 55 persen. 

Hal itu berdasarkan hasil Studi dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) Media Lab.

Hal ini ditemukan lewat pemantauan headset elektroensefalogram (EEG) pada 54 mahasiswa, saat menulis esai dengan dan tanpa bantuan Al. 

Baca juga: Kemendikdasmen Bakal Menerapkan Mata Pelajaran AI dan Coding di Sekolah

Kelompok pengguna ChatGPT menunjukkan aktivitas otak paling rendah, dibanding kelompok pengguna mesin pencari (turun 34-48Y6) dan kelompok yang menulis tanpa alat bantu. 

“Kelompok LLM (chatbot model bahasa besar) mengoptimalkan integrasi prosedural dari saran yang dihasilkan Al,” tulis tim peneliti MIT, dikutip The Register. 

Dampaknya tidak hanya pada kemampuan berpikir, tapi juga daya ingat.

Peserta yang biasa memakai Al kesulitan menulis saat bantuannya dihilangkan. 

Kelompok yang dari awal terbiasa mengandalkan kemampuan otak sendiri dalam menulis, menunjukkan peningkatan konektivitas otak yang signifikan. 

“Dalam studi ini kami menunjukkan masalah mendesak berupa kemungkinan penurunan keterampilan belajar,” jelas tim peneliti. 

Berita Terkini