SPMB Banten 2025
Protes SPMB Jalur Domisili, Ratusan Warga Geruduk SMAN 3 Tangsel
Ratusan warga Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar aksi demonstrasi di SMA Negeri 3 Tangsel, Rabu (2/7/2025).
Penulis: Ade Feri | Editor: Ahmad Haris
Laporan wartawan TribunBanten.com Ade Feri Anggriawan
TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG SELATAN - Ratusan warga Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar aksi unjuk rasa di SMA Negeri 3 Tangsel, Rabu (2/7/2025).
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes warga, terhadap sistem domisili yang dilakukan pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang dianggap tidak berpihak kepada warga sekitar.
Warga menilai, pihak SMAN 3 Tangsel telah melakukan kecurangan terkait domisili calon siswa.
Baca juga: Dicopot PKS dari Wakil Ketua DPRD Banten Gegara Memo Titip Siswa SPMB Viral, Budi Prajogo "Ikhlas"
Menurut salah satu perwakilan warga, Mujianto, aksi tersebut juga dilakukan dalam rangka memperjuangkan hak warga sekitar, untuk bisa bersekolah di dekat daerah tempat tinggalnya.
Terlebih menurutnya, sebelum sekolah tersebut dibangun, terdapat perjanjian antara pihak sekolah dengan warga untuk bisa menyekolahkan anak-anaknya di SMAN 3 Tangsel.
Namun nyatanya, pada gelaran SPMB 2025 banyak anak-anak warga sekitar yang tidak diterima, dengan alasan nilainya tidak mencukupi.
Padahal rata-rata nilai calon siswa tersebut terbilang tinggi, dan hanya selisih koma saja dengan yang diterima.
"Kami dari 'perkumpulan wong pitoe' yautu warga sekitar SMAN 3 Tangsel, menyuarakan agar anak-anak kami yang mau bersekolah di sini bisa diterima," Kata Mujianto.
"Karena di sini (SMAN 3 Tangsel) adanya sekolahan ini disini karena ada perjanjian-perjanjian dulu bahwa warga sekitar bisa masuk di SMAN 3 ini," sambungnya.
"Tapi karena masalah nilai anak-anak kami tidak diterima, padahal nilainya yang saya lihat di atas 85 semuanya yang ditolak. Bahkan selisih koma saja," jelasnya.
Lebih lanjut, dirinya menyampaikan, bahwa keberadaan mereka bukan untuk menolak sistem zonasi, melainkan meminta penerapan sistem domisili yang benar dan adil.
"Karena kita kan terdekat, bahkan ada yang jaraknya 7 meter dan nilainya selisih koma aja ditolak," jelasnya.
Ia berharap, pihak sekolah dapat mengakomodir keinginan warga untuk menyekolahkan anak-anaknya di SMAN 3 Tangsel.
"Harapannya anak-anak warga sini bisa bersekolah di SMAN 3 Tangsel, tanpa terkecuali," pungkasnya.
Dugaan Pungli Seragam Masuk Tahap Akhir Pemeriksaan, Nasib Kepsek SDN Ciledug Barat di Ujung Tanduk |
![]() |
---|
Gubernur Banten Andra Soni Diminta Turun Tangan Atasi Polemik SPMB di Tangsel |
![]() |
---|
Fakta Baru SPMB Banten 2025 : Ada 3.483 Kuota Siswa SMA dan SMK Negeri di Banten Tidak Terisi |
![]() |
---|
SMP Swasta di Kabupaten Serang Keluhkan Sepinya Minat Pendaftar SPMB |
![]() |
---|
Plt Kepala sekolah SMAN 4 Kota Serang Angkat Suara soal Dugaan Pungli |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.