Susunan Pengurus PDIP 2025-2030, Nama Hasto Tak Tercantum: Tersingkir atau Bakal Jadi Sekjen Lagi?

Editor: Abdul Rosid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nama Hasto Kristiyanto tidak tercantum dalam susunan pengurus PDIP periode 2025-2030 usai Kongres ke-VI PDIP di Bali, Sabtu (2/8/2025).

TRIBUNBANTEN.COM - Nama Hasto Kristiyanto tidak tercantum dalam susunan pengurus PDIP periode 2025-2030 usai Kongres ke-VI PDIP di Bali, Sabtu (2/8/2025).

Sebagaimana diketahui, Hasto sebelumnya ditahan di rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus suap terhadap mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Wahyu Setiawan.

Namun, pada Jumat (1/8/2025) malam, ia dibebaskan usai menerima amnesti dari Presiden Prabowo Subianto.

Sehari kemudian, Hasto langsung bertolak ke Bali untuk menghadiri Kongres ke-VI PDIP.

Baca juga: Beda dengan Hasto! Proses Hukum Donny Tri di Kasus Harun Masiku Terus Berlanjut

Pengamat komunikasi politik dari The London School of Public Relations (LSPR), Ari Junaedi, menilai Hasto Kristiyanto berpeluang besar untuk kembali menjabat sebagai Sekjen PDIP meski namanya belum tercantum dalam susunan pengurus partai periode 2025–2030.

Ari Junaedi, yang juga Direktur Eksekutif Nusakom Pratama Institute, sebuah lembaga kajian politik yang aktif memberikan analisis terhadap dinamika politik nasional, itu menilai bahwa ketiadaan nama Hasto dalam struktur baru bukan berarti ia tersingkir dari lingkaran inti partai.

Sebaliknya, kata Ari, hal itu bisa dimaknai sebagai strategi politik yang dijalankan oleh Megawati.

"Terbukti nama Hasto tidak tertera di susunan ke pengurusan DPP PDIP terbaru. Malah Megawati Soekarnoputri selain menjabat Ketua Umum juga merangkap posisi Sekjen," kata Ari kepada Tribunnews.com, Minggu (3/8/2025).

Ari menilai langkah Megawati sebagai cara “cerdas” untuk menetralkan suasana internal partai pasca-gejolak politik yang melibatkan Hasto. Di mana, posisi Sekjen untuk sementara dibiarkan kosong.

“Usai gejolak yang menghadu biru mulai dari penangkapan, penahanan hingga persidangan serta keluarnya amnesti, harus diakui begitu besar turbulen politik yang terjadi," ujarnya.

Menurut Ari, Megawati adalah figur yang tidak mudah melupakan loyalitas kader yang telah berjasa besar dalam membesarkan partai. 

Oleh karena itu, keluarnya Hasto dari struktur kepengurusan saat ini dinilainya hanya bersifat sementara.

"Saya memprediksikan Hasto akan aktif kembali sembari menunggu waktu untuk Hasto kembali beradaptasi dengan keluarga dan lingkungannya. Istilahnya Bu Mega memberikan cuti istirahat bagi Hasto untuk sementara waktu," ucap Ari.

Ia bahkan melihat sinyal kuat bahwa posisi Sekjen PDIP tetap akan dipercayakan kembali kepada Hasto.

"Keyakinan saya Hasyo didapuk kembali menjadi Sekjen tidak terlepas dari copy paste personil DPP yang baru dengan susunan personil DPP yang lama," tutur Ari.

Halaman
12

Berita Terkini