Bajak Truk Sampah, Warga Tiga Desa di Pandeglang Tumpahkan Sampah di Depan Kantor Bupati dan DPRD  

Penulis: Misbahudin
Editor: Ahmad Haris
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan warga yang berasal dari tiga desa di Kabupaten Pandeglang, Banten, menggelar aksi di depan Kantor Bupati Pandeglang, Rabu (20/8/2025).

Laporan wartawan TribunBanten.com, Misbahudin 

TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Ratusan warga yang berasal dari tiga desa di Kabupaten Pandeglang, Banten, menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Pandeglang, Rabu (20/8/2025).

Tiga desa itu yakni, Bangkonol, Tegalongok, Kecamatan Koroncong dan Kelurahan Kabayan, Kecamatan Pandeglang. 

Dalam aksinya mereka menolak kerja sama pembuangan sampah dari Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ke Pandeglang. 

Baca juga: Pemuda Pandeglang Minta Kerja Sama Pengelolaan Sampah Tangsel di TPA Bangkonol Ditinjau Ulang

Tak hanya itu, masa aksi juga membawa satu mobil truk sampah yang ditumpahkan di depan Kantor Bupati Pandeglang dan dan Kantor DPRD Pandeglang. 

Truk yang berisikan sampah tersebut merupakan hasil bajakan masa aksi dari TPA Bangkonol. 

Koordinator aksi, Ahmad Yani menyampaikan, alasan pihaknya membawa sampah agar para pemangku kebijakan merasakan dampak bau dari sampah tersebut. 

Terlebih, tambah dia, sampah yang dibawa ke sekarang ini adalah hasil bajakan masa aksi. 

"Kami ingin berbagi dengan penentu kebijakan Pandeglang, bagiamana bau sampah ini. Dan mereka harus rasakan isapan bau sampah ini," ujarnya.

Ia menegaskan, akan tetap menolak keras kerja sama pembuangan sampah dari Tangsel ke Pandeglang. 

"Tolong stop hentikan kerja sama sampah Tangsel. Ini demi kepentingan dan keberlangsungan lingkungan Pandeglang ke depan," tegasnya. 

Menurutnya, jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang tetap melanjutkan kerja sama dengan Tangsel, maka pihaknya akan terus melawan.

"Kalau kerja sama itu tetap dilanjutkan, maka kami akan melawan," ujarnya. 

Ia mengaku sudah melakukan komunikasi dengan para tokoh di masing-masing Kecamatan, terkait aksi besar-besaran di Pandeglang. 

"Kami sudah komunikasi dengan seluruh Kecamatan, jejaring santri dan kiyai akan ikut andil aksi di boleh September," ujarnya. 

"Yang sudah komunikasi dengan kami, masa aksi diperkirakan sudah mencapai 2.000," sambungnya. 

Selain itu, kata dia, pihaknya juga sudah melakukan operasi malam terkait kiriman sampah dari luar. 

"Kita lakukan operasi, cuma ketika kami tidak ada mereka masuk. Dan itu mobil dari Kabupaten Serang kita pastikan," katanya. 

Berita Terkini