Sekolah Rakyat
Sekolah Rakyat Kota Serang Adopsi Kurikulum Nasional dan Program Pemkot 'Serang Mengaji'
Sekolah Rakyat di Kota Serang tidak hanya mengadopsi kurikulum nasional, tetapi juga akan terintegrasi dengan program Pemerintah Kota (Pemkot) Serang
Penulis: Muhamad Rifky Juliana | Editor: Ahmad Tajudin
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Muhamad Rifky Juliana
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Sekolah Rakyat di Kota Serang tidak hanya mengadopsi kurikulum nasional, tetapi juga akan terintegrasi dengan program Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, termasuk program keagamaan.
"Secara kurikulum ngikutin kurikulum nasional yah, karena ini adanya di Kota Serang jelas ini juga akan masuk program-program pemkot juga termasuk Serang Mengaji dan segala macam. Artinya nanti kita akan sesuaikan juga," kata Wakil Wali Kota Serang, Nur Agis Aulia, Senin (22/9/2025).
Terkait jumlah siswa, saat ini kapasitas masih terbatas sesuai fasilitas yang tersedia.
Baca juga: Kadindikbud Kumpulkan Guru Agama SD-SMP se-Kota Serang, Pastikan Program Serang Mengaji Dijalankan
Namun, Pemkot Serang membuka peluang untuk menambah kuota ke depan.
"Kalau prinsip kita sebenarnya memang ke depan saya berharap kita punya bangunan sendiri untuk kemudian memfasilitasi, karena ini kan menyesuaikan dengan fasilitas yang ada, sebenarnya untuk kouta bisa kita mengajukan," ucapnya.
Agis menambahkan, rencana penambahan kuota akan disesuaikan dengan kebutuhan serta antusiasme masyarakat.
"Ya insya Allah, kan kita melihat dari antusiasme dan kondisinya, paling penting kita mau lihat perkembangan perjalanannya, kalau memang oke kita sikat lagi," tambah Agis.
Saat disinggung mengenai 18 ribu warga miskin di Kota Serang, ia menjelaskan sekolah rakyat merupakan salah satu dari berbagai program pemerintah untuk membantu masyarakat, khususnya anak putus sekolah.
"Jadi sebenarnya kan dari 18 ribu itu banyak program-program, ada PKH segala macam, ini salah satu programnya sekolah rakyat untuk yang putus sekolah, kita enggak tahu yang 18 ribu itu punya anak atau enggak atau segala macam," jelasnya.
Baca juga: Usai Ditinjau DPR RI, Anggaran Rp100 M Disiapkan untuk Bangun Gedung Sekolah Rakyat Baru di Tangsel
Di tempat yang sama, Kepala sekolah rakyat Kota Serang, Ria Seprianika mengatakan kebutuhan fasilitas sekolah rakyat sudah lengkap.
Untuk kebutuhan tempat tinggal, menyediakan 19 kamar asrama. Setiap kamar akan diisi oleh enam siswa dengan fasilitas tempat tidur, meja belajar, dan lemari pribadi.
Pembagian kamar dilakukan berdasarkan tingkat usia dan jenis kelamin siswa. Satu wali asuh akan mendampingi 10 siswa yang seusia agar anak-anak dapat lebih mudah beradaptasi.
“Anak usia 7, 8, atau 9 tahun akan ditempatkan dalam satu kamar bersama teman-teman seusianya. Tentu saja asrama laki-laki dan perempuan dipisahkan,” jelas Ria.
Di asrama ini nantinya akan ada 10 wali asuh yang bertugas mendampingi siswa, serta 12 guru yang mengajar sesuai jenjang pendidikan.
Sekolah Rakyat
Sekolah Rakyat di Banten
Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA)
Nur Agis Aulia
Wakil Wali Kota
Kota Serang
Serang mengaji
Sekolah Rakyat Kota Serang Beroperasi 30 September 2025, Ratusan Siswa Bakal Tinggal di Asrama |
![]() |
---|
Usai Ditinjau DPR RI, Anggaran Rp100 M Disiapkan untuk Bangun Gedung Sekolah Rakyat Baru di Tangsel |
![]() |
---|
Kepala Sekolah Rakyat 33 Tangsel Ungkap Kondisi Psikologis Muridnya |
![]() |
---|
Fakta di Balik Mundurnya 9 Siswa Sekolah Rakyat 33 Tangsel: Kecanduan Rokok-Ada Psikologis Keluarga |
![]() |
---|
Kepsek Sekolah Rakyat 33 Tangsel Ungkap Asal 9 Anak yang Undur Diri, Terbanyak dari Daerah Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.