SDN Pamarican 2 Jadi Sekolah Langganan Banjir, Dindikbud Kota Serang Langsung Ambil Tindakan

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang, Ahmad Nuri, meninjau ke SDN Pamarican 2 yang kerap dilanda banjir setiap musim hujan

TribunBanten.com/Muhamad Rifky Juliana
BANJIR - Kondisi ruang kelas sekolah SDN Pamarican 2 terendam banjir, Sabtu (9/11/2025) 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Muhamad Rifky Juliana 

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang, Ahmad Nuri, meninjau ke SDN Pamarican 2 yang kerap dilanda banjir setiap musim hujan, pada Sabtu (9/11/2025).

Ia mengatakan, banjir yang melanda sekolah tersebut bukan hal baru. Kondisi ini telah terjadi selama puluhan tahun dan hingga kini belum tertangani secara tuntas.

“Ya, kita sidak hari Sabtu kemarin di SDN Pamarican 2. Sekolah ini sudah ratusan atau puluhan tahun mengalami banjir setiap kali hujan,” ujar Nuri.

Baca juga: Daftar 13 SMA Negeri Paling Berprestasi di Indonesia, Dua Sekolah ada di Provinsi Banten

Ia menjelaskan, meskipun hujan turun dengan intensitas ringan, halaman dan ruang kelas SDN Pamarican 2 tetap tergenang air.

Jika curah hujan tinggi, genangan bisa mencapai selutut hingga satu meter.

Menurut Nuri, banjir tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, posisi sekolah yang berada lebih rendah dari jalan utama.

Kedua, buruknya sistem resapan air di sekitar lokasi karena terdapat kolam penangkaran ikan di belakang sekolah. 

Ketiga, tidak adanya saluran drainase di bagian belakang sekolah, sementara drainase yang ada berada di posisi lebih tinggi dari area sekolah.

“Kami melakukan sidak ini untuk memastikan agar segera direncanakan solusi, supaya proses kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak terganggu,” ucapnya.

Nuri mengungkapkan, pihak sekolah khawatir jika kondisi tersebut dibiarkan, musim hujan yang berlangsung terus-menerus bisa memaksa sekolah meliburkan kegiatan belajar selama berbulan-bulan.

Baca juga: Kepala Dindikbud Ahmad Nuri Beri Warning Kepsek di Kota Serang yang Abai Kebersihan Lingkungan

Ia juga menyebutkan, genangan air di lingkungan sekolah sudah mencapai ketinggian 50 hingga 60 sentimeter dan menimbulkan risiko keselamatan bagi siswa karena munculnya ular di area banjir.

“Sekarang juga sudah hampir 50 sampai 60 centimeter dan banyak ularnya, ini berbahaya untuk keselamatan dan kesehatan,” ujar Nuri.

Ia menyampaikan bahwa situasi ini merupakan bentuk “bencana pendidikan”, karena mengancam keberlangsungan proses belajar dan keselamatan warga sekolah.

“Jadi malah besok sekolah Senin itu didaringkan dulu, saya kira kondisi darurat, kondisi bencana ini harus di segera di ambil langkah-langkah cepat,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved