Mobil TNI Kawal Pengiriman Meja Diduga untuk Lapak Liar ke Pasar Semi, Ini Respon Disperindag

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Misbahudin

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Sebuah video memperlihatkan mobil TNI diduga mengawal pengiriman meja menuju Pasar Semi, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Selasa (18/11/2025). Rekaman itu dibuat oleh pedagang yang beraktivitas di area pasar.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Lebak, Rully Edward, membenarkan keberadaan mobil tersebut di Pasar Semi pada pagi hari.

“Ya, kalau dilihat mobil itu organik, TNI, pakaiannya pun loreng,” ujar Rully saat ditemui di Pasar Semi.

Baca juga: 800 PKL di Rangkasbitung Akhirnya Tempati Pasar Semi, Disperindag Lebak Ungkap Strategi Pemindahan

Rully mengatakan, kendaraan tersebut terlihat sekitar pukul 09.00 WIB. Namun, tidak ada pihak yang menegur karena situasi pasar sedang sepi.

"Tidak ada yang negur, karena posisinya lagi sepi," sambungnya. 

Menurutnya, meja-meja yang dibawa kemungkinan untuk memfasilitasi pedagang yang sudah berada di dalam pasar atau pedagang baru yang berjualan di luar area resmi.

"Mungkin memfasilitasi pedagang yang di dalam, mungkin mereka buat di jalan," ujarnya. 

Namun, ia menegaskan bahwa aktivitas berjualan menggunakan meja atau lapak di luar area Pasar Semi tidak diperbolehkan.

"Gak boleh, justru kita arahkan ke sini yang di luar juga," katanya. 

Rully menjelaskan bahwa tantangan terbesar pengelolaan Pasar Semi adalah keberadaan pedagang liar yang berjualan di jalan, seperti di kawasan Jalan Sunan Kalijaga.

"Tantangannya itu tadi, mereka berjualan di luar. Nah yang di dalam pada akhirnya sepi, karena di luar nantinya rame," ungkapnya. 

"Karena nanti di pembeli itu langsung berhadapan dengan pedagang yang ada di luar pasar." 

"Pasar di dalam mati, terus nanti pasar yang di luar hidup kaya di Jalan Sunan Kalijaga rame nya di jalan,"  sambungnya.

Pantauan TribunBanten.com di lokasi, sejumlah meja yang tersusun di samping jalan area Pasar Semi langsung diangkut oleh petugas Satpol PP.