Polisi Terluka saat Amankan Demo Ricuh Bakal Naik Pangkat, Prabowo: Membela Negara dan Rakyat

Presiden Prabowo meminta Kapolri menaikkan pangkat luar biasa bagi 43 personel yang cedera saat mengamankan unjuk rasa.

Editor: Abdul Rosid
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Presiden Prabowo meminta Kapolri menaikkan pangkat luar biasa bagi 43 personel yang cedera saat mengamankan unjuk rasa. 

TRIBUNBANTEN.COM - Presiden Prabowo Subianto meminta Kapolri, untuk menaikan pangkat kepada personel yang terluka saat mengamankan aksi unjuk rasa yang berujung ricuh dalam beberapa hari terakhir. 

Hal itu disampaikan Prabowo menjenguk aparat kepolisian yang terluka di Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025).

Diketahui, ada 43 personel mengalami cedera. Sebagian besar di antaranya telah pulih dan diperbolehkan pulang.

“Saya sampaikan ke Kapolri, saya minta semua petugas dinaikkan pangkat luar biasa karena bertugas di lapangan, membela negara, membela rakyat. Menghadapi demonstran murni yang baik justru oleh aparat harus dilindungi,” ujar Prabowo.

Baca juga: Siapa George Soros? Sosok yang Disebut Media Rusia Diduga Aktor Demo Rusuh di Indonesia

Presiden juga mengakui bahwa dalam situasi genting, kesalahan bisa terjadi. 

Ia menyinggung insiden tewasnya seorang pengemudi ojek online sebagai akibat dari kekhilafan aparat.

“Ya kadang-kadang polisi ada khilaf, sampai rakyat tidak berdosa jadi korban. Dan polisi sudah tegas menindak anggotanya yang mungkin keliru,” katanya.

Prabowo menyampaikan terima kasih kepada jajaran Polri yang telah berjaga siang dan malam. 

Selain kenaikan pangkat, ia juga memerintahkan agar para polisi yang terluka diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan lanjutan.

“Saya sebagai kepala negara ucapkan terima kasih. Saya perintahkan mereka naik pangkat, masuk sekolah,” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyoroti kondisi korban sipil. 

Salah satunya adalah seorang perempuan yang mengalami patah tulang paha saat hendak ke pasar.

“Dipatahkan pahanya dan motornya diambil, oleh katanya demonstran atau apa, tetapi dia jelas ini perusuh,” tuturnya.

Ia turut mengungkap kondisi korban lain yang lebih berat. 

Ada yang harus menjalani operasi tempurung kepala dan diganti dengan titanium, serta korban yang kehilangan tangan namun berhasil disambung kembali.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved