Cerita Pilu Abdul Wahab! Kehilangan Anak & Cucu di Kecelakaan Maut Probolinggo, Mimpi Kancing Hitam

Cerita pilu Abdul Wahab, warga Jember, yang kehilangan anak, menantu, dan cucu dalam kecelakaan maut bus wisata di Probolinggo.

Editor: Abdul Rosid
Kolase/Tribunnews
Cerita pilu Abdul Wahab, warga Jember, yang kehilangan anak, menantu, dan cucu dalam kecelakaan maut bus wisata di Probolinggo. Sebelum tragedi, ia sempat bermimpi kancing hitam. 

TRIBUNBANTEN.COM - Kecelakaan maut bus pariwisata di Probolinggo pada Minggu, 14 September 2025, meninggalkan duka mendalam bagi banyak keluarga. 

Salah satunya dialami oleh Abdul Wahab, warga Jember, Jawa Timur, yang harus kehilangan anak sulung, menantu, dan cucu tercintanya dalam tragedi tersebut.

Anak, Menantu, dan Cucu Tewas dalam Kecelakaan Bus

Korban meninggal dunia adalah Hendra (37) yang sudah 15 tahun bekerja sebagai cleaning service di Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember, istrinya Wardah (36), serta putri kecil mereka Aizah Fahroni Agustin (7). 

Baca juga: KESAKSIAN Sopir Bus Maut Kecelakaan di Probolinggo yang Tewaskan 8 Orang, Tiba-tiba Ngeblong

Ketiganya menjadi bagian dari rombongan pegawai RS Bina Sehat yang tengah berwisata ke Gunung Bromo.

Rombongan menggunakan Bus Wisata Ind’s 88 dan berangkat dari Jember pada Sabtu malam, 13 September 2025. Usai menikmati sunrise di Bromo pada Minggu pagi, mereka memulai perjalanan pulang. 

Namun, sekitar pukul 12.14 WIB, bus mengalami kecelakaan di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.

Dari 52 penumpang, tercatat 8 orang meninggal dunia dan 44 lainnya terluka. Seluruh korban, baik yang selamat maupun meninggal, dievakuasi ke Jember menggunakan 23 mobil ambulans pada malam harinya.

Mimpi Kancing Hitam Sebelum Musibah

Di tengah rasa kehilangan, Abdul Wahab mengingat kembali mimpinya tiga hari sebelum kejadian. Pada Kamis malam, 11 September 2025, ia bermimpi menemukan kancing hitam. Saat terbangun, kancing putih dari bajunya benar-benar hilang.

“Padahal sebelum tidur kancing itu masih ada. Mungkin itu pertanda, meski awalnya saya tidak memikirkan apa-apa,” ujar Wahab dengan mata berkaca-kaca saat ditemui di halaman RS Bina Sehat Jember.

Video Call Terakhir dengan Cucu

Air mata Abdul Wahab semakin deras ketika mengenang percakapan terakhir dengan cucunya pada Minggu pagi, sekitar pukul 05.15 WIB.

“Cucu saya bilang, ‘Kung, saya lagi ada di Bromo’. Itu terakhir kalinya saya lihat wajahnya lewat video call,” tuturnya.

Sejak siang, Wahab mulai khawatir karena tidak ada kabar lanjutan dari sang anak. Hingga akhirnya, keluarga mendapat kepastian pahit bahwa ketiganya menjadi korban dalam kecelakaan maut Probolinggo.

Duka Mendalam di Jember

Kecelakaan bus wisata Probolinggo ini menjadi tragedi memilukan bagi keluarga besar RS Bina Sehat Jember. 

Tidak hanya kehilangan rekan kerja, sejumlah keluarga juga kehilangan orang-orang tersayang. 

Bagi Abdul Wahab, mimpi kancing hitam yang dialaminya kini terasa seperti firasat akan musibah besar yang merenggut anak, menantu, dan cucunya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved