Diduga Akses Konten Kekerasan di Dark Web, Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Operasi Akibat Luka Serius
Konten kekerasan di dark web diduga membuat anak berkonflik dengan hukum (ABH) berinisial F meledakkan sekolahnya di SMAN 72 Jakarta pekan lalu.
TRIBUNBANTEN.COM - Hingga kini polisi masih mendalami insiden ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara yang terjadi pada Jumat (7/11/2025).
Terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta Utara yang merupakan siswa berinisial F, kini berstatus anak yang berkonflik dengan hukum (ABH).
Menurut keterangan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Iman Imanuddin, terduga pelaku mengalami luka akibat diduga ingin meledakkan diri.
Diberitakan Tribunnews.com, terduga pelaku diduga berupaya meledakkan bom di bagian kepalanya.
Aksi tersebut diduga dilakukan secara sengaja oleh pelaku, namun motif detailnya masih didalami pihak kepolisian.
Saat ini, terduga pelaku telah menjalani operasi akibat luka serius di kepala dan tengah menjalani masa pemulihan medis dan psikologis.
Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72 Akses Konten Kekerasan di Dark Web
Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Laksono menjelaskan soal bahayanya konten kekerasan di situs gelap (dark web).
Dark web adalah bagian dari internet yang tidak dapat diakses melalui mesin pencari biasa seperti Google atau Bing, dan hanya bisa diakses menggunakan perangkat lunak khusus seperti Tor (The Onion Router).
Hal itulah yang diduga membuat anak berkonflik dengan hukum (ABH) berinisial F meledakkan sekolahnya di SMAN 72 Jakarta pekan lalu.
Dave menilai harus ada penguatan literasi digital anak untuk mencegah bahaya di internet.
"Konten kekerasan yang beredar di dark web merupakan ancaman nyata terhadap ketahanan informasi dan keamanan generasi muda kita," kata Dave kepada wartawan, Rabu (12/11/2025).
Legislator Golkar itu mengatakan dark web bukan hanya ruang maya tersembunyi, tetapi juga ekosistem yang kerap menjadi tempat beredarnya konten ekstrem.
"Ketika anak-anak atau remaja tanpa filter dan pengawasan mengakses ruang-ruang ini, mereka tidak hanya terpapar informasi yang merusak mental dan moral, tetapi juga berisiko menjadi bagian dari jejaring yang lebih luas dan berbahaya," ujarnya.
Dave menilai, untuk menyelesaikan tantangan tersebut, tak bisa hanya melalui pendekatan teknis. Perlu strategi menyeluruh yang mencakup literasi digital, penguatan regulasi, dan kolaborasi lintas sektor.
"Literasi digital harus menjadi garda terdepan. Anak-anak perlu dibekali pemahaman sejak dini tentang batasan, risiko, dan etika dalam menggunakan internet. Ini bukan hanya tugas orang tua atau guru, tetapi juga tanggung jawab pemerintah melalui kurikulum pendidikan dan kampanye publik yang berkelanjutan," sambungnya.
Dave pun mendorong penguatan regulasi, dengan dipastikannya sistem dini terhadap akses ke konten berbahaya tak melanggar hak-hak sipil.
Pemerintah bersama DPR, penyedia platform digital hingga masyarakat juga harus duduk bersama. Menurut Dave, ruang digital yang aman bagi anak merupakan tugas semua pihak
"Jadi, ini bukan sekadar soal memblokir akses ke dark web, tapi juga membangun ketahanan digital bangsa. Karena pada akhirnya, yang kita lindungi bukan hanya anak-anak hari ini, tapi masa depan Indonesia itu sendiri," pungkas Dave.
Polda Metro Jaya masih mendalami soal kasus peledakan bom oleh siswa SMA 72 Jakarta yang kini berstatus anak berkonflik dengan hukum (ABH) berinisial F.
Dalam hal ini, polisi pun menggandeng Kementeri Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) untuk menyisir dan memblokir website yang dijadikan sarana ABH melihat tutorial perakitan bom.
"Untuk semua terkait mengenai website yang sudah termonitor juga ada dari rekan Densus yang memberitahukan kepada kami saat ini kami juga sudah melakukan koordinasi dengan Komdigi, Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital itu untuk melakukan pembatasan atau pemblokiran terhadap website-website tersebut," kata Dirresiber Polda Metro Jaya Kombes Roberto Pasaribu dikutip, Rabu (12/11/2025).
Selain itu, kata Roberto, pihaknya juga masih menelusuri keseluruhan media online yang diakses atau diikuti oleh ABH tersebut.
Penelusuran dilakukan dengan proses digital forensik terhadap laptop milik ABH yang sudah disita.
"Jadi kami selanjutnya akan memaparkan mengenai apa-apa saja yang sudah pernah dipelajari, dikunjungi ataupun dilakukan distribusi oleh yang bersangkuta didalam digital device yang ada," ucapnya.
Ledakan di SMA 72
Untuk informasi, insiden ledakan terjadi lingkungan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) siang.
Ledakan tersebut mengakibatkan puluhan orang menjadi korban mengalami luka-luka.
Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat dan beberapa dibawa ke unit kesehatan sekolah.
Saat ini 96 orang tercatat sebagai korban. Dari total itu, masih ada sejumlah orang yang dirawat termasuk terduga pelaku yang kini sudah dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri mengungkapkan terduga pelaku merupakan anak berkonflik dengan hukum (ABH) yang memiliki kepribadian tertutup.
"ABH dikenal sebagai pribadi tertutup, jarang bergaul, dan tertarik pada konten-konten kekerasan," ujar Irjen Asep dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).
Kapolda menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, ABH bertindak secara mandiri dan tidak memiliki keterkaitan dengan jaringan terorisme mana pun.
"Dari hasil penyelidikan, anak tersebut merupakan siswa aktif di sekolah dan bertindak sendiri, tidak ada indikasi keterlibatan jaringan tertentu," jelasnya.
Sejauh ini, penyidik telah memeriksa 16 saksi, terdiri dari korban (guru dan siswa), ABH, serta keluarga ABH.
Irjen Asep menambahkan, sejak kejadian, Polda Metro Jaya bersama Densus 88 dan Puslabfor Polri langsung bergerak cepat untuk mensterilkan lokasi dan mengamankan sejumlah bahan peledak.
"Kami telah mensterilkan area sekolah dan menemukan tiga bom rakitan aktif di dua titik lokasi berbeda," katanya.
Selain itu, tim laboratorium forensik tengah memeriksa jenis dan daya ledak bahan peledak yang digunakan oleh ABH.
Penggeledahan juga telah dilakukan di rumah terduga pelaku untuk menelusuri asal-usul bahan dan alat perakitan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
| Kronologi Nuning Irpana Laporkan Aliff Alli, 'Digantung' 14 Tahun, Status Perkawinan Tercatat di KUA |
|
|---|
| Profil SMAN 72 Jakarta, TKP Insiden Ledakan di Kelapa Gading |
|
|---|
| Motif Ledakan SMAN 72 Jakarta Masih Didalami, Dugaan Bullying Tengah Diselidiki |
|
|---|
| Sosok Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta Dikenal Tertutup Setelah Masuk SMA |
|
|---|
| 6 Fakta Kasus Ledakan di SMA 72 Jakarta, Nomor 4 Pelaku Diduga Korban Bullying |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/TKP-ledakan-di-SMA-Negeri-72-Jakarta.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.