Menteri LH Hanif Faisol Apresiasi COP30 Brasil, Tegaskan Komitmen Iklim Indonesia

Indonesia menegaskan komitmen iklim dalam COP30 Brasil, termasuk target net-zero 2060. Hanif Faisol apresiasi penyelenggaraan COP30

Editor: Abdul Rosid
Dok/KLH
Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (LH/BPLH), Hanif Faisol, menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan Brasil sebagai tuan rumah Konferensi Perubahan Iklim COP30.  

TRIBUNBANTEN.COM - Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (LH/BPLH), Hanif Faisol, menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan Brasil sebagai tuan rumah Konferensi Perubahan Iklim COP30. 

Menurutnya, pertemuan global tersebut memiliki arti strategis karena menandai satu dekade implementasi Perjanjian Paris yang menjadi fondasi penting kerja sama dunia dalam mengatasi perubahan iklim.

"Atas nama rakyat Indonesia, kami menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada Pemerintah dan rakyat Brasil, khususnya Presiden Luiz Inácio Lula da Silva, atas penyelenggaraan konferensi perubahan iklim yang sangat penting ini," ujar Hanif, Selasa (18/11/2025).

Hanif menegaskan bahwa Indonesia hadir di Belém dengan membawa komitmen kuat terhadap Perjanjian Paris, termasuk target ambisius untuk mencapai net-zero emissions pada 2060 atau lebih cepat jika memungkinkan. 

Baca juga: Menteri LH dan Bupati Serang Bagikan Paket Sembako untuk Warga Terdampak Radioaktif Cesium-137

Komitmen tersebut sebelumnya juga telah ditegaskan langsung oleh Presiden Indonesia dalam Sidang Umum PBB dan Utusan Khusus Indonesia pada Belém Climate Summit 2025.

Sebagai bukti keseriusan, Indonesia telah menyerahkan NDC (Nationally Determined Contribution) Kedua pada Oktober 2025 serta Rencana Adaptasi Nasional pada November 2025. 

Dalam dokumen tersebut, Indonesia menetapkan target emisi 1,2–1,5 GtCO₂e pada 2035, meningkatkan bauran energi terbarukan hingga 23 persen pada 2030, serta mengembangkan teknologi-teknologi bersih untuk mempercepat transisi energi.

Program FoLU Net Sink 2030 juga tetap menjadi pilar utama Indonesia dalam upaya pengurangan emisi, dengan target penurunan bersih CO₂ sebesar 92–118 juta ton pada 2030. 

Untuk mendukungnya, pemerintah telah memperkenalkan berbagai regulasi penting, seperti Perpres Nomor 109 tentang Waste-to-Energy serta Perpres Nomor 110 tentang Carbon Pricing yang menjadi instrumen strategis dalam pendanaan dekarbonisasi dan pengendalian emisi gas rumah kaca nasional.

Pada COP30, Indonesia turut memberikan dukungan terhadap inisiatif Brasil bertajuk "Tropical Forests Forever Facility". 

Hanif menyampaikan bahwa Indonesia berhasil menurunkan angka deforestasi hingga 75 persen sejak 2019 dan terus meningkatkan investasi di sektor konservasi, keanekaragaman hayati, dan pemberdayaan masyarakat lokal.

"Pemerintah juga berkomitmen untuk mengalokasikan 1,4 juta hektare hutan adat serta memulihkan 12 juta hektare lahan terdegradasi," tegas Hanif.

Melalui berbagai inisiatif tersebut, Indonesia berharap dapat terus memperkuat posisi sebagai negara yang berperan penting dalam upaya global menahan laju perubahan iklim dan mencapai target net-zero 2060.

 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved