Update Erupsi Semeru 19 November 2025: Status Naik ke Level Awas, Guguran Lava Mengancam

Gunung Semeru erupsi pada 19 November 2025 dengan awan panas beruntun dan aktivitas kegempaan tinggi. Status dinaikkan dari Siaga ke Level Awas.

Editor: Abdul Rosid
CCTV Semeru
Gunung Semeru erupsi pada 19 November 2025 dengan awan panas beruntun dan aktivitas kegempaan tinggi. Status dinaikkan dari Siaga ke Level Awas. 

TRIBUNBANTEN.COM - Aktivitas Gunung Semeru, Jawa Timur, kembali meningkat tajam. Pada Rabu, 19 November 2025 Erupsi Gunung Semeru terjadi pukul 16.18 WIB.

Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mengalami erupsi yang memicu awan panas beruntun.

Dikutip dari laman vsi.esdm.go.id, erupsi tersebut menimbulkan luncuran awan panas, namun jaraknya belum dapat dipastikan karena kondisi visual Gunung Semeru tertutup kabut tebal. 

Baca juga: Malam Ini Sumur Banten Diguncang Gempa 4.0 Magnitudo, Cek Pusat Gempa Terkini di Pandeglang

Hingga laporan dirilis, awan panas masih terus berlangsung dengan amplitudo maksimum mencapai 37 mm.

Awan Panas Beruntun dan Guguran Lava Meningkat

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa aktivitas erupsi dan guguran lava masih berlanjut. Namun pengamatan visual kerap terkendala cuaca.

Gempa-gempa vulkanik yang terekam menunjukkan aktivitas yang masih sangat tinggi, terutama gempa letusan, guguran, dan harmonik. 

Salah satu yang menonjol adalah peningkatan signifikan pada gempa guguran yang sesuai dengan pengamatan visual, yakni semakin intensifnya guguran lava pijar ke arah Besuk Kobokan.

Data kegempaan juga mengindikasikan bahwa suplai magma dari dalam tubuh Gunung Semeru masih berlangsung. 

Material tersebut keluar ke permukaan melalui letusan dan hembusan yang terdeteksi sepanjang hari.

Sementara itu, variasi kecepatan relatif menunjukkan pola penurunan sejak pertengahan Oktober 2025. 

Pola ini mengindikasikan adanya peningkatan tekanan pada area dekat permukaan gunungapi.

Namun pemantauan deformasi hingga periode terbaru menunjukkan pola yang relatif stabil, yang menandakan tidak ada peningkatan tekanan signifikan dari bagian dalam tubuh gunungapi.

Status Naik dari Siaga ke Awas

Melihat peningkatan aktivitas yang berbahaya, PVMBG menetapkan kenaikan status Gunung Semeru dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) terhitung sejak Rabu, 19 November 2025 pukul 17.00 WIB.

Peningkatan status ini disertai sejumlah rekomendasi penting: 

1. Masyarakat, pengunjung, dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 20 km dari puncak.

2. Di luar jarak tersebut, aktivitas dilarang dalam radius 500 meter dari tepi sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan.

3. Warga dilarang beraktivitas dalam radius 8 km dari kawah/puncak karena potensi lontaran batu pijar.

PVMBG meminta masyarakat tetap waspada, mengikuti arahan petugas, dan memperhatikan perkembangan informasi resmi terkait aktivitas Gunung Semeru.

 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved