Masjid Malikal Mulki Dirobohkan, Taqy Malik Ungkap Alasan Pilih Rumah: 'Uangnya Tidak Hilang'

Taqy memilih menjual rumah tersebut dan mengaku akan menyalurkan hasil penjualan rumah kepada masjid lain dan pesantren.

Editor: Vega Dhini
Instagram @masjidmalikalmuly dan @taqy_malik
SENGKETA TANAH - Tangkapan layar Instagram @masjidmalikalmuly dan @taqy_malik, Senin (13/10/2025). Proses pengosohan lahan masjid Malikal Mulki. 

"Kenapa seorang Taqy Malik lebih memilih rumah. Kita ada tujuan, bukan untuk kepentingan pribadi," jelas Taqy lewat akun Instagram pribadinya @taqy_malik.

Dia menyinggung ikhtiar untuk bisa membayar semua lahan senilai total Rp9 miliar itu.

"Waktu itu, kita masih ingin ikhtiar memperjuangkan, membebaskan lahan ini secara seluruhnya," terangnya.

"Kalau seandainya saya lebih memilih masjid bisa saja, tapi apa yang saya pertimbangkan, Malikal Mulki yang saya bangun ini bukan hanya sekadar masjid. Tapi visi misinya empat pilar peradaban," sambung Taqy.

"Kalau waktu itu saya lebih memilih masjid, ini banyak pertimbangan. Kegiatan Malikal Mulki itu selalu banyaknya di outdoor, bahkan kadang-kadang jamaah sampai membludak sampai keluar ke mana-mana, takutnya malah mengganggu tetangga-tetangga sampingnya. Jaraknya terlalu dekat satu sama lain, itu saya enggak mau," dalih Taqy.

"Alhasil saya pertimbangkan rumahlah saya pilih. Kenapa? Kalau rumah masih ada nilainya, kita jual, uangnya tidak hilang. Kita bikin di tempat yang baru, atau kita bantu distribusi kepada pondok atau masjid yang lebih membutuhkan," bebernya.

"Sehingga peruntukannya jelas, amal temen-temen tidak hilang, niat baik temen-temen juga tidak hilang. Sehingga tidak ada unsur kepentingan pribadi," tegasnya.

Pemilik Tanah Tawarkan Masjid Malikal Mulki Dipertahankan, tapi Taqy Malik Pilih Rumah

Dalam tayangan YouTube Dokter Richard Lee, kuasa hukum pemilik tanah, Novel sempat menawarkan Taqy untuk mempertahankan masjid lantaran dibangun dengan donasi dari umat.

Namun Taqy lebih memilih rumah mewahnya untuk dipertahankan.

"Ambil (masjidnya) agar uang umat amanlah, kasihan kan yang sudah sumbang kan nyari pahala. Kasian dong kalau hilang amal mereka kan kasihan," terang Novel.

Nusantara, pihak perwakilan keluarga juga menyayangkan keputusan Taqy mengorbankan masjid yang selalu dielu-elukannya.

"Kita tuh sayang sama dia Pak, kita tuh cinta ama dia. Makanya kita kasih, ambil (masjidnya). Bang Taqy nggak mau, maunya sesuai PPJB (Perjanjian Pengikatan Jual Beli)," imbuh Nusantara.

"Yang (terdaftar) di PPJB, rumah," selorohnya dengan nada keheranan.

Kuasa hukum Sirhan lainnya, Husein menilai Taqy lebih mengutamakan kepentingan pribadi daripada umat.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved