Virus Corona di Banten
Saat Pandemi Covid-19, Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi dalam Sejarah: Hampir Tembus Rp 1 Juta /Gram
Saat pandemi Corona atau Covid-19, Harga emas mencatat rekor tertinggi dalam sejarah yakni hampir mencapai Rp 1 juta per gram
Sudah beberapa kali harga emas hampir mendekati angka Rp 1 juta. Namun, harga kemarin merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Berdasarkan data dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas ukuran 1 gram mencapai Rp 963.000 atau naik Rp 32 ribu dari hari sebelumnya di harga Rp 931.000.
Hal yang sama juga terjadi pada harga emas buyback (pembelian kembali) yang naik Rp 30 ribu dari Rp 832.000 menjadi Rp 862.000.
• PSBB di DKI Jakarta, Berkerumun Lebih dari 5 Orang Ditindak, 8 Sektor Ini Masih Normal, Apa Saja
Harga buyback berarti jika Anda ingin menjual emas, maka Antam akan membelinya dengan harga tersebut.
Harga emas batangan tersebut sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9%.
Bila ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45% maka bawa NPWP saat transaksi.
Kenaikan harga juga terjadi pada ukuran 10 gram yang naik dari Rp 8.885.000 menjadi Rp 9.205.000 dan dan 100 gram yang naik dari Rp 88.200.000 menjadi Rp 91.400.000.
Harga emas Antam ini berlaku di Butik Emas LM Antam Pulo Gadung, Jakarta.
Kenaikan harga emas di Antam itu dipicu oleh lonjakan harga dunia.

Harga emas melonjak ke level tertinggi lebih dari tiga minggu pada hari Senin, 6 April 2020.
Kenaikan ini dipicu oleh ekspektasi langkah-langkah stimulus global untuk melawan dampak ekonomi yang disebabkan penyebaran pandemi virus corona /Covid-19.
Harga emas spot naik tiga persen ke level 1.665,93 dolar AS per once, setelah mencapai level tertinggi sejak 11 Maret di posisi 1.650,18 dolar AS di awal sesi.
• NU dan Muhammadiyah Kompak: Salat Tarawih dan Idul Fitri di Rumah Saja, Halal Bihalal Dihindari
Emas berjangka AS naik 3,9 persen ke posisi 1.711 dolar AS per ounce.
"Permintaan fisik terus mendominasi dan mendukung harga emas. Sejumah besar stimulus secara efektif menepiskan mata uang sehingga permintaan emas datang dari segala arah," kata Phil Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures di Chicago, AS.
Sementara Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, harga emas terbawa sentimen positif yang membuat indeks saham di AS, Eropa, dan Asia menguat.