TNI dan Polri Bentrok
Cerita Lengkap Bentrok TNI-Polri di Papua Hingga 3 Polisi Tewas Tertembak
Tak diduga sejumlah anggota Polres Mamberamo Raya mendatangi pos Satgas Pamrahman Yonif 755/20/3-Kostrad.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab dan Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw telah membentuk tim gabungan untuk menyelidiki kasus ini, termasuk mengumpulkan fakta-fakta kronologi kejadian sebenarnya.
Tim yang dipimpin Dandrem 172 PWY itu sudah berangkat ke Kasonaweja.
"Sampai dengan keterangan pers ini diterbitkan pihak Kodam XVII Cenderawasih dan Polda Papua sedang menurunkan Tim Gabungan untuk melakukan penyelidikan di TKP dalam rangka mendapatkan keterangan, fakta-fakta kronologis yang sebenarnya," kata Eko.
Menurut Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, sebetulnya insiden yang terjadi Minggu itu sudah diselesaikan pada Sabtu (11/4/2020) sekitar pukul 23.00 WIT.
Namun, tak diduga sejumlah anggota Polres Mamberamo Raya mendatangi pos Satgas Pamrahman Yonif 755/20/3-Kostrad.
"Dari laporan yang diterima, terungkap bahwa anggota yang meninggal itu bersama empat rekannya pada Minggu dini hari menyeberang ke Kasonaweja dan berupaya menyerang," ujarnya dikutip Kompas.com dari Antaranews.com.

Kasus bentrok oknum anggota TNI dan Polri ini terjadi di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 di Tanah Air, termasuk di Tanah Papua.
Hingga Minggu (12/4/2020), total ada 4241 kasus positif corona di Tanah Air dengan jumlah kematian mencapai 373 orang.
Dari jumlah itu, terdapat 66 kasus positif corona dan 4 orang meninggal di Papua dan Papua Barat.
• Update Corona: Total 4.241 Kasus Covid-19 di Indonesia
Tiga hari sebelum kasus bentrok tersebut, tim gabungan Polri dan TNI berhasil menangkap tiga orang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menembak tiga karyawan PT Freeport. Dua orang di antaranya tewas tertembak oleh petugas.
Mereka ditangkap pada Kamis (9/4/2020) pukul 05.30 WIB di Jalan trans Nabire. Mereka diduga kuat bagian KKB yang terlibat penembakan di pusat administrasi PT Freeport di Kuala Kencana pada 30 Maret 2020.
Dari pelaku, petugas menemukan barang bukti berupa senjata air soft gun merk Glock, senjata api rakitan, ratusan butir peluru, belasan senapan angin dan puluhan selongsong.
Selain itu, ditemukan kampak, sejumlah busur dan 90 anak panah, puluhan telepon genggam, sejumlah handy talkie hingga bendera corak bintang Kejora.
Sebelum itu, tim gabungan TNI-Polri berhasil menangkap enam orang terduga penyuplai bahan pokok ke KKB. (tribun network/igm/git/sen/kompas.com)