Cerita Perajin Sandal di Lebak, Mengurangi Karyawan hingga Terancam Gulung Tikar
Sebagian besar konsumen perajin sandal di Lebak adalah pedagang di toko di beberapa daerah di Banten dan DKI Jakarta
Pria berusia 45 tahun ini mengaku tinggal memproduksi sandal dan sepatu sekitar lima kodi per bulan.
Biasanya, Muhidin bisa memasok sandal ke Pasar Rangkasbitung sebanyak 35 kodi.
"Kami sekarang merasa bingung dengan menurunnya permintaan pasar akibat penyebaran virus corona," katanya melalui telepon.
Kepala Seksi Data dan Informasi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Siti Samsiah mengatakan pihaknya kini tengah melakukan pendataan para pelaku usaha mikro dan kecil menengah (UMKM) yang terdampak, termasuk perajin sandal dan sepatu akibat pandemi Covid-19.
Dari pendataan itu sebanyak 10.000 pengusaha UMKM akan diajukan ke Provinsi Banten.
"Kami berharap pelaku UMKM yang terdampak Covid-19 dapat bantuan dari pemerintah," katanya. (Tribuners/Martin Ronaldo)
