Virus Corona di Banten

Update Corona di Banten 18 April 2020: Sebanyak 321 Kasus Positif & 14 Meninggal, Data Pemprov Beda

Di provinsi Banten, jumlah penderta Corona atau Covid-19 juga terus bertambah.Yakni mencapai 321 orang positif corona dan meninggal dunia 34 orang.

Penulis: Yulis Banten | Editor: Yulis Banten
Gugus Tugas Penanganan Corona
Update Corona di Banten 18 April 

TRIBUNBANTEN.COM, BANTEN - Jumlah pasien terinfeksi virus Corona atau Covid di Indonesia kian membengkak.

Data terbaru Sabtu (18/4/2020), jumlah kasus positif Corona mencapai 6,248 orang dan meninggal dunia akibat Covid-19 mencapai 535 orang.

Di provinsi Banten, jumlah penderta Corona atau Covid-19 juga terus bertambah.

Berdasar data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona pada Sabtu sore ini, kasus positif di Provinsi Banten mencapai 321 orang dan meninggal 34 orang.

Viral Bocah Bergelantungan di Kabel PLN Setinggi 15 Meter di Tangerang Kemudian Meloncat

Banten

Dalam kurun 24 jam, terdapat penambahan kasus positif Corona di Banten sebanyak 10 orang sehingga total mencapai 321 orang.

Sedangkan jumlah korban meninggal dalam kurun waktu 24 jam tidak ada penambahan sehingga tetap 34 orang. 

Namun data pemerintah pusat berbeda dengan data yang dilaporkan Pemprov Banten melalui website: https://infocorona.bantenprov.go.id/

Pada laman tersebut, jumlah kasus positif di Banten sebanyak 229 orang.

Perinciannya, 162 orang masih dirawat di rumah sakit, 31 orang sembuh dan 36 meninggal dunia.

Masih dari laman tersebut, jumlah kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 1029 orang.

Perinciannya, 773 orang masih dirawat, 151 orang sembuh dan 105 meninggal dunia.

Sedangkan dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP), total mencapai 5.258 orang.

Tangerang Raya

Hari ini Tangerang Raya yang meliputi Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang mulai memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Ketiga wilayah tersebut merupakan penyumbang terbesar kasus Corona atau Covid-19.

Berdasarkan laman Pemprov Banten tersebut, Kota Tangerang menjadi wilayah tertinggi kasus positif Corona yang mencapai 90 orang dan 13 meninggal.

Kemudian disusul Kota Tangerang Selatan dengan kasus positif sebanyak 76 orang dan 17 meninggal dunia.

Kabupaten Tangerang terdapat 58 kasus positif dan 4 meninggal dunia.

Tak Ada Layanan GoRide Gojek di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangsel

KASUS TERKONFIRMASI 

Kategori PDP
Berikut sebaran dan jumlah kasus PDP di Provinsi Banten

PASIEN DALAM PENGAWASAN (PDP) 

Kasus Nasional
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menyampaikan pasien positif corona di Indonesia naik menjadi 6.248 pasien, Sabtu (18/4/2020).

Jumlah tersebut meningkat sebanyak 325 orang dari jumlah yang dilaporkan sebelumnya, Jumat (17/4/2020). 

Sementara itu, terdapat 15 pasien postif corona yang meninggal dunia.

Kini total kasus kematian akibat Covid-19 berjumlah 535 pasien

Kabar baiknya, terdapat 24 pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga total pasien sembuh bertambah menjadi 631 orang.

Hal itu Achmad Yurianto sampaikan dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube BNPB, Sabtu sore.

Sebelumnya, pasien positif Covid-19 di Indonesia berjumlah 5.923 pasien.

Sementara itu, terdapat 607 pasien yang dinyatakan sembuh dan 520 pasien meninggal dunia.

Adapun peningkatan jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) sebanyak 2.612.

Sehingga, kini total ODP berjumlah 176.344 orang.

Sementara itu, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bertambah 369 orang sehingga total terdapat 12.979 PDP.

Hingga saat ini, 34 provinsi di Indonesia terdampak Covid-19.

Masyarakat Wajib Menggunakan Masker Kain Saat Keluar Rumah

Menurut Yurianto, adanya kasus positif di tengah masyarakat menandakan masih adanya sumber penularan.

Dengan demikian, ia menambahkan, mencari sumber penularan Covid-19 dan mengisolasinya adalah kunci pelaksanaan pengendalian penyakit ini.

Selain itu, kini pemerintah mulai mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah.

Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona.

"Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua."

"Semua harus menggunakan masker," kata Yuri dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB, Minggu (5/4/2020).

Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain.

Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis.

"Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis.

"Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya.

Oleh karena itu, Yuri  pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menunjukkan masker kain 3 lapis yang direkomendasikan agar digunakan masyarakat untuk menangkal virus corona.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menunjukkan masker kain 3 lapis yang direkomendasikan agar digunakan masyarakat untuk menangkal virus corona. (Youtube BNPB/via kompas.com)

Yuri menyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam.

Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun.

"Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya.

"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita.

"Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri.

Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid-19.

Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya.

"Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus-menerus mendistribusikan APD (Alat Pelindung Diri) agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi," kata Yuri.

 
Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved