Virus Corona
Kisah Perawat Pasien Corona, Sebulan Tak Pulang ke Rumah hingga Anaknya Dijauhi Teman
Demi merawat pasien Corona, banyak perawat di berbagai rumah sakit terpaksa tak pulang ke rumah dalam waktu lama, karena khawatir membawa virus
TRIBUNBANTEN.COM - Petugas medis saat ini berada di garda terdepan memerangi virus Corona atau Covid-19.
Ibarat pertempuran, petugas medis kini berjibaku menyelamatkan jutaan umat manusia yang nyawanya terancam.
Pekerjaan yang demikian beratnya, begitu melelahkan. Tak sedikit pula petugas medis yang meninggal saat merawat pasien Corona.
Demi merawat pasien Corona, banyak perawat di berbagai rumah sakit di tanah air, terpaksa tak pulang ke rumah dalam waktu lama, karena khawatir membawa virus ke keluarganya.
Seperti diceritakan Nurdiansyah, perawat di RSPI Sulianti Saroso sekaligus pengurus Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
• Update Corona di Banten, Minggu 19 April 2020: Meninggal Dunia 34 dan 324 Positif, Data Pemprov Beda
Nurdiansyah mengaku sudah lebih sebulan tak bertemu ibunya di rumah, lantaran khawatir membawa virus.

”Saya sudah sebulan lebih tidak bertemu orangtua. Karena memang saya khawatir dengan orang tua saya yang memiliki penyakit komorbid,” ungkapnya saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (19/4).
Selain hal tersebut, duka lain yang dialami oleh para perawat pengurus pasien corona adalah stigma negatif dari masyarakat.
Nurdiansyah mengatakan banyak teman-temannya yang diusir dari kontrakannya.
Bahkan dampak negatif juga dirasakan anak para perawat yang diasingkan oleh lingkungan.
”Ada teman saya yang anaknya diasingkan oleh anak tetangganya. Jadinya kalau anaknya main ke anak tetangga, anaknya tetangga diambil oleh orang tuanya untuk tidak dekat," ucap Nurdiansyah.
Kepahitan tersebut tidak berhenti di situ. Banyak pula perawat yang terinfeksi virus corona.
• Keluh Kesah Mahasiswa Untirta Kuliah Online: Kurang Efektif hingga Subsidi Internet Tidak Cukup
Bahkan ada perawat yang meninggal karena ikut tertular.
Nurdiansyah mengaku sedih atas malapetaka yang dialami rekan-rekannya. Nurdiansyah mengatakan saat ini banyak rekannya yang dirawat.

"Di bulan ini sangat sedih sekali, beberapa teman ada yg dirawat bahkan berita-berita teman-teman yang tertular dari pasien, itu ada yang meninggal," kata Nurdiansyah.