PSBB di Tangsel Selama Tiga Hari, Berikut Pelanggaran yang Paling Banyak Ditemukan
Dengan semakin banyaknya masyarakat yang menyepelekan, tentu penyebaran Covid-19 tidak dapat dihentikan dengan cepat
TRIBUNBANTEN.COM - Sudah tiga hari Pemkot Tangerang Selatan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak Sabtu (18/4/2020).
Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mengatakan kesadaran masyarakat masih rendah meski penerapan PSBB sudah berlangsung selama tiga hari.
Satu di antara yang masih banyak ditemukan adalah masyarakat tidak memakai masker dan tak menjaga jarak, baik di jalan maupun di perkampungan.
"Saya lihat kesadaran masyarakat yang masih rendah," kata Benyamin saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/4/2020).
Menurut Benyamin, Pemkot Tangsel tidak dapat bekerja sendiri untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Dengan semakin banyaknya masyarakat yang menyepelekan, tentu penyebaran Covid-19 tidak dapat dihentikan dengan cepat.
Hingga Minggu (2194/2020), tercatat ada 808 orang dalam pemantauan (ODP), 305 pasien dalam pengawasan (PDP), dan 76 positif Covid-19.
"Ini harus disiplin. Masyarakat untuk menjaga jarak di atas 1 meter. Kemudian pakai masker, kalau di luar rumah," kata Benyamin.
Untuk mengatasi masih banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat, Pemkot Tangsel akan membahas dengan Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19.
"Nanti kita evaluasi, setelah jam berlakunya PSBB selesai apa sore atau nanti malam," kata Benyamin.