Berita Pemkot Tangsel

Larang Ada Ego Sektoral, Pilar Tegaskan Penanganan Stunting di Tangsel Bukan Hanya Urusan 1 Dinas

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan, melarang adanya ego sektoral dalam penanganan stunting

|
Penulis: Ade Feri | Editor: Wawan Perdana
Tribunbanten.com/ Ade Feri
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan. Dirinya menegaskan, bahwa penanganan stunting di Tangsel tidak hanya menjadi urusan satu dinas, melainkan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat dan pemerintah hingga ke tingkat RT/RW. 

Laporan wartawan TribunBanten.com Ade Feri Anggriawan

TRIBUNBANTEN.COM, TANGSEL - Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan, melarang adanya ego sektoral dalam penanganan stunting.

Dirinya menegaskan, bahwa penanganan stunting di Tangsel tidak hanya menjadi urusan satu dinas, melainkan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat dan pemerintah hingga ke tingkat RT/RW.

"Kita harus sama-sama menangani masalah stunting ini. Jadi tidak ada lagi ego sektoral," ujarnya Jumat (12/9/2025).

"Misal saya dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan, saya dari dinas kesehatan, saya dari dinas perempuan dan anak, saya dari organisasi ini itu, tidak ada yang seperti itu," sambungnya.

"Penanganan stunting harusnya satu tim, kita solid semua hingga lurah dan camat harus bisa bergerak untuk menangani masalah stunting," tegas Pilar.

Baca juga: 54 Koperasi Merah Putih Ditargetkan Beroperasi Pada Oktober 2025, Pemkot Tangsel Gencarkan Hal Ini

Ia menekankan, pejabat kewilayahan seperti lurah dan camat beserta RT/RW setempat, harus lebih proaktif dalam memantau kondisi warganya, terutama ibu hamil dan balita.

Pilar juga meminta, Dinas Kesehatan bersama perangkat daerah lain untuk memperkuat koordinasi, termasuk melalui forum diskusi rutin dengan stakeholder terkait.

Menurutnya, stunting erat kaitannya dengan kondisi ekonomi keluarga. Oleh karena itu, solusi tidak hanya berupa intervensi kesehatan, tetapi juga pemberdayaan ekonomi masyarakat agar keluarga mampu memenuhi kebutuhan gizi anak.

Stunting merupakan suatu keadaan di mana tinggi badan anak lebih rendah dari rata-rata untuk usianya karena kekurangan nutrisi yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya asupan gizi pada ibu selama kehamilan atau pada anak saat sedang dalam masa pertumbuhan.

"Stunting ini adalah masalah serius, bukan sekadar angka penilaian. Jangan sampai ada keluarga di Tangsel yang tertinggal hanya karena masalah gizi," ucapnya.

"Penanganannya harus sejak dari ibu hamil, karena kualitas gizi anak ditentukan sejak dalam kandungan," tutur Pilar.

Ia lantas menyebut, bahwa Pemkot Tangsel menargetkan angka stunting dapat terus ditekan hingga mendekati nol pada 2026. 

"Target ini harus dicapai dengan kerja nyata, bukan hanya laporan administratif," tegasnya.

“Kalau tahun depan kita masih menemukan kasus baru, artinya kita abai. Kita harus buktikan Tangsel bisa keluar dari radar isu stunting. Sebagai kota maju, masalah ini seharusnya sudah selesai,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved