Virus Corona

Kabar Gembira! Covid-19 Mulai Dapat Dikendalikan, Agustus Kehidupan Kembali Normal

Sudah bisa menjadi kondisi normal yang baru, dalam artian, bahwa kita sudah memiliki kehidupan yang berdisiplin.

Penulis: Abdul Qodir | Editor: Abdul Qodir
Tribunnews/Danny Permana
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) bersiap melakukan penyemprotan cairan disinfektan untuk membersihkan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Sabtu (21/3/2020). Pemerintah telah menyiapkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai rumah sakit darurat penanganan virus COVID-19, dan tempat tersebut akan menjadi rumah isolasi bagi pasien mulai Sabtu 21 Maret 2020. 

Diketahui, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah mengeluarkan sejumlah kebijakan dan anjuran protokoler kesehatan untuk pencegahan Covid-19 di Indonesia.

Mulai pembatasan jarak fisik atau physical distancing dan menghindari kerumunan, tetap berada di rumah, mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin, pengenaan masker saat aktivitas di luar rumah hingga penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.

Bahkan, pemerintah terpaksa mengeluarkan larangan mudik untuk seluruh masyarakat pada perayaan hari raya Idul Fitri tahun ini demi mencegah potensi tinggi penyebaran virus mematikan itu.

Tunda Libur Lebaran Demi Cegah Corona

Terkini, pemerintah berencana menggeser libur cuti bersama hari raya Idul Fitri kepada seluruh pegawai, baik negeri maupun swasta, untuk efektivitas larangan mudik.

Dua opsi pemerintah, yakni cuti bersama dalam rangka hari raya Idul Fitri digeser ke hari libur Idul Adha atau akhir tahun.

Hal itu disampaikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penaganan Covid-19 sekaligus Kepala BNPB Doni Monardo usai rapat bersama dengan Presiden Jokowi melalui konferensi video, Senin (4/5/2020).

Kepala BNPB Doni Monardo mendampingi Presiden Jokowi saat berkunjung ke lokasi pengungsi pasca-gempa di Maluku Tengah, Selasa, 29 Oktober 2019.
Kepala BNPB Doni Monardo mendampingi Presiden Jokowi saat berkunjung ke lokasi pengungsi pasca-gempa di Maluku Tengah, Selasa, 29 Oktober 2019. (Dok. BNPB)

Menurut Doni Monardo, dalam rapat bersama, Presiden Jokowi telah memerintahkan Kepala Staf Presiden Moeldoko untuk mengkaji dua opsi waktu pengganti cuti bersama Idul Fitri tersebut.

"Jadi, yang semula akhir tahun, satu opsi. Tadi kemudian Bapak KSP memberikan masukan kepada Bapak Presiden. Bapak Presiden meminta untuk dipertimbangkan, mana kira-kira yang lebih baik, apakah pada waktu Idul Adha, akhir Juli, atau nanti tetap akhir tahun," ujar Doni.

Corona Menyerang, Pengangguran Naik Tajam Mencapai 6,88 Juta Orang, Banten Terbanyak

Doni menjelaskan, Presiden Jokowi kembali menginstruksikan jajarannya agar jangan sampai ada mudik pada perayaan Idul Fitri kali ini untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.

Masyarakat diminta bersabar dan menahan diri untuk tidak mudik pada perayaan Idul Fitri tahun ini mengingat masih tingginya penyebaran virus corona di Indonesia.

Mantan Danjen Kopassus itu mengingatkan agar masyarakat tidak mudik secara diam-diam.

"Kemudian juga, masyarakat diingatkan jangan mencuri-curi kesempatan sehingga kalau ini masih dilakukan maka akan menimbulkan risiko bagi kampung halaman," ujarnya.

Pemerintah menilai kebiasaan masyarakat Indonesia bersalaman dan berpelukan saat Idul Fitri lebaran berpotensi menambah penyebaran virus corona melalui orang tanpa gejala (OTG) Covid-19.

"Dan ketika kita menyentuh saudara kita, kita malah menulari. Dan apabila yang tertular adalah kelompok rentan dan memiliki penyakit penyerta maka risiko terpapar dan terinfeksi, sakit ringan, sedang bahkan bisa meninggal," ucap Doni.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved