Waspadai DBD Saat Pandemi Covid-19, Kenali Beda Gejalanya

Dia senangnya gigitnya pada pagi hari, day biters, jadi antara jam 10 sampai jam 12 di masa anak-anak lagi sekolah. Kadang-kadang kenanya di situ

dok Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasiona
dr Mulya Rahma Karyanti, SpA(K), Ahli infeksi dan pedriati tropik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. 

Sedangkan gejala pada DBD, ini lebih demam dan pendarahan kulit yang perlu diwaspadai, seperti mimisan, gusi berdarah, atau memar.

Gejala penderita DBD biasanya mengalami panas mendadak, kadang disertai muka merah, nyeri kepala, nyeri di belakang mata, muntah-muntah dan biasanya bisa disertai pendarahan.

"Itu yang tidak ada pada Covid-19, pendarahan spontan, mimisan, gusi berdarah, atau timbul bintik-bintik merah di kulit, itu bisa terjadi," tambahnya.

Ia juga menjelaskan apabila penderita DBD pada hari ketiga panas tidak turun-turun, penderita harus meminum air.

"Jadi, kalau hari ketiga dia kurang minum, akhirnya pasti ada gejala-gejala tanda bahaya, warning sign kita sebutnya," ucapnya.

"Panas tinggi menunjukkan infeksi virus tinggi di dalam tubuh penderita. Suhu badan bisa mencapai 40 derajat. "Nah, kalau demam 2 sampai 3 hari tidak membaik, segera ke rumah sakit," kata Dokter Mulya.

Bahaya lain dapat diamati melalui gejala berupa sakit perut, letargi atau lemas, pendarahan spontan, pembesaran perut, hati dan ada penumpukan cairan.

Penderita yang mengalami kondisi tersebut bisa berdampak pada fase kritis.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Waspadai Ancaman DBD di Masa Pandemi COVID-19, Dokter Ahli Ingatkan Pencegahan 3M

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved