Rambut Mulai Menipis? Ini Gejala Awal Kebotakan Permanen Menurut Dokter

Rambut rontok seringkali dianggap masalah ringan. Namun, kondisi ini bisa menjadi gejala awal dari alopecia androgenetika,.

Editor: Abdul Rosid
Freepik
Rambut rontok bisa jadi tanda awal alopecia androgenetika, jenis kebotakan yang umum dialami pria dan wanita. 

TRIBUNBANTEN.COM - Rambut rontok seringkali dianggap masalah ringan. Namun, kondisi ini bisa menjadi gejala awal dari alopecia androgenetika, bentuk kebotakan yang paling umum dialami pria maupun wanita.

Statistik menunjukkan sekitar 50 persen pria mengalami kebotakan saat memasuki usia 50 tahun, dan meningkat hingga 80 persen pada usia 80. 

Sementara itu, sekitar 5 hingga 6 persen wanita juga mengalami kondisi serupa.

Rambut manusia secara alami melalui tiga fase pertumbuhan: anagen (tumbuh), catagen (transisi), dan telogen (rontok). 

Kehilangan 50-100 helai rambut per hari masih tergolong normal. Namun, saat rambut yang rontok melebihi jumlah yang tumbuh, penipisan pun terjadi.

Baca juga: BSU BPJS Ketenagakerjaan Tak Kunjung Cair? Simak Penjelasan Ini dan Tips Agar BSU Segera Cair

Alopecia androgenetika memiliki pola khas: pada pria, kebotakan dimulai dari dahi dan ubun-ubun. 

Sedangkan pada wanita, rambut menipis merata di bagian tengah kepala, namun garis rambut tetap terjaga.

Faktor lain seperti gangguan hormon, penyakit jantung, masalah prostat, serta kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol juga dapat memperparah kerontokan.

Menurut dr. Aulia Rahman Sp.DV, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Bethsaida Hospital Serang, kerontokan rambut akibat alopecia androgenetika terjadi karena kombinasi faktor hormonal dan genetik. 

Kondisi ini menyebabkan folikel rambut mengecil secara bertahap hingga berhenti memproduksi rambut baru.

“Sayangnya, banyak pasien baru memeriksakan diri ketika rambut sudah sangat menipis. Padahal, jika ditangani sejak awal, proses kerontokan bisa dikendalikan dan peluang pertumbuhan kembali lebih baik,” jelas dr. Aulia.

Bethsaida Hospital Serang melalui Klinik Kulit dan Kelamin menawarkan penanganan menyeluruh, mulai dari terapi topikal dan oral (minoxidil dan finasteride), Platelet Rich Plasma (PRP), microneedling, terapi laser, hingga konseling gaya hidup dan perawatan rambut.

“Fokus kami bukan hanya menghentikan kerontokan, tapi juga mencegah kerusakan permanen pada folikel rambut,” terang dr. Aulia.

Direktur Bethsaida Hospital Serang, dr. Tirtamulya, menambahkan bahwa fasilitas tersebut menyediakan layanan dengan pendekatan medis berbasis bukti dan ditangani oleh tenaga profesional berpengalaman.

 

“Kami menghadirkan layanan kulit dan kelamin terintegrasi, mulai dari diagnosis akurat hingga terapi modern yang mendukung kesehatan kulit dan rambut secara menyeluruh,” tandasnya.

 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved