Anak Amien Rais yang Ribut dengan Pimpinan KPK di Pesawat Akhirnya Minta Maaf, Begini Kronologinya
Politikus PAN tersebut mengaku sedang kelelahan sehingga mudah terpancing emosi.
TRIBUNBANTEN.COM- Putra mantan Ketua MPR RI Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais, meminta maaf atas kegaduhan yang timbul di publik akibat perselisihan di kabin pesawat Garuda Indonesia , beberapa waktu lalu.
"Atas nama pribadi, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kegaduhan yang terjadi, menyusul peristiwa di kabin pesawat Garuda rute Gorontalo-Makassar-Jakarta," kata Mumtaz dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/8/2020).
Mumtaz Rais mengaku khilaf atas tindakan yang tidak sepatasnya itu.
Politikus PAN tersebut mengaku sedang kelelahan sehingga mudah terpancing emosi.
"Pada saat itu saya sedang mengalami kelelahan dan terpancing emosi. Namun, tetap tindakan itu tidak dapat dibenarkan dan saya meminta maaf sebesar-besarnya," lanjut dia.
Diberitakan, Ahmad Mumtaz Rais, putra dari Amien Rais, dilaporkan oleh Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango ke Polres Bandara Soekarno-Hatta.
Laporan itu dibenarkan Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Adi Ferdian Saputra. Laporan tersebut berawal dari percekcokan di pesawat.
"Beliau (Nawawi Pomolango) singgah ke Polsubsektor Terminal 3, kemudian beliau ceritakan tentang kejadian yang beliau ketahui," kata Adi Ferdian saat dihubungi, Jumat (14/8/2020).
Dia mengatakan, Nawawi masih melaporkan peristiwa itu secara lisan. "Jadi pada malam hari itu beliau (Nawasi) hanya menyampaikan ada kejadian (percekcokan) tersebut," tutur dia.
• Sang Ayah Menangis Gantikan Wisuda Putrinya yang Meninggal Dunia, IPK Cum Laude dan Sempat Ingin S2
Kronologi
Nawawi menceritakan, Rabu (12/8/2020), ia menumpang pesawat dengan penerbangan GS 643 rute Gorontalo-Makassar-Jakarta. Nawawi duduk di kelas bisnis. Ia duduk sederet dengan Mumtaz Rais.
Saat pesawat transit di Kota Makassar dan sedang melakukan pengisian bahan bakar, Mumtaz tampak berkomunikasi menggunakan ponselnya.
Mumtaz juga berbicara dengan volume suara keras.
"Cara yang bersangkutan berkomunikasi dengan suara yang keras itu telah sangat mengganggu hak kenyamanan yang seharusnya saya peroleh sebagai sesama penumpang," kata Nawawi dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/8/2020).
Terlebih lagi, komunikasi menggunakan ponsel semestinya tidak dilakukan karena pesawat sedang mengisi bahan bakar.