Virus Corona di Banten

Cilegon Masuk Zona Merah Corona, Peran Aparat Polri-TNI Dimaksimalkan Awasi Kegiatan Masyarakat

Wilayah Kota Cilegon sudah masuk zona merah penyebaran coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Glery Lazuardi
freepik
Ilustrasi Covid-19 

Laporan Wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Wilayah Kota Cilegon sudah masuk zona merah penyebaran coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Sebagai upaya meminimalisir penyebaran virus tersebut, pemerintah Kota Cilegon akan memperketat pengawasan protokol kesehatan di masyarakat, dengan cara menurunkan aparat keamanan yang tergabung dari Kepolisian dan TNI.

Para aparat gabungan akan ditugaskan untuk mengawal pelaksanaan PSBB lanjutan. Nantinya para aparat gabungan akan berjaga-jaga di area keramaian seperti pasar dan terminal.

"Kalau kemarin tiga kali dalam satu hari, untuk saat ini akan kami lipatgandakan sebanyak lima kali dalam satu hari," ujar Dana saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler, Rabu (23/9/2020).

Kota Cilegon Masuk Zona Merah Penyebaran Covid-19

KPU Kota Cilegon Tak Laksanakan Tes Covid-19, Alasan Sibuk Persiapkan Tahapan Pilkada

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk upaya menurunkan tingkat ketidakpatuhan masyarakat yang mengakibatkan banyak masyarakat yang terpapar Covid-19.

Tak hanya itu, langkah tersebut diambil sebagai upaya respon cepat pemerintah dengan berubahnya zonasi Kota Cilegon dari Orange ke Merah.

"Akan kami lakukan di titik-titik tempat keramaian yang berada di Kota Cilegon," jelasnya.

Dana mengungkapkan, hingga saat ini masih terdapat masyarakat yang tidak menggunakan protokol kesehatan dan mengabaikan perintah dari pemerintah Kota Cilegon.

"Hari ini, saya mendapat laporan dari aparat kepolisian di Pasar Merak, masyarakat masih tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak antara satu dengan lainnya," katanya.

Menurutnya, pemerintah sudah sering sekali mengingatkan akan pentingnya protokol kesehatan.

Hal tersebut dilakukan bukan hanya satu kali atau dua kali, melainkan setiap hari dan setiap saat.

"Tetapi, mereka (masyarakat,-red) tidak ada yang mendengar. Kedisiplinannya masih kurang, kurang tau saya itu kenapa," tutup Dana.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved