Penolakan Omnibus Law, Muncul Para Wanita Mengaku Selingkuhan Anggota DPR Ancam Buka Mulut ke Istri

Mereka menuliskan ancaman akan mengadukan para istri anggota DPR, yang diketahui pernah dikencaninya bila UU Cipta Kerja tak direvisi.

Editor: Abdul Qodir
Kolase Wartakotalive.com/Istimewa/Tangkapan Layar Twitter
Muncul ancaman para wanita mengaku-ngaku simpanan anggota DPR rata-rata menolak atau merevisi Omnibus Law yang disahkan oleh DPR, viral di media sosial (medsos) Twitter. Jika tidak merevisi UU Cipta Kerja tersebut, para wanita ini akan mengadukan ke istri-istri anggota DPR tersebut. 

TRIBUNBANTEN.COM - Unjuk rasa penolakan Omnibus Law UU Ciptakan Kerja yang belum mendapat respons baik dari pemerintah dan DPR RI memancing sejumlah wanita buka suara di media sosial.

Sejumlah akun tersebut mengaku-ngaku sebagai wanita simpanan anggota DPR RI yang siap membeberkan rahasia perselingkuhannya ke istri masing-masing jika aspirasi masyarakat tak digubris. 

Mereka meminta agar UU Cipta Kerja yang disahkan oleh DPR agar dicabut atau direvisi.

Hal tersebut tampak dari maraknya sejumlah tangkapan layar dari aplikasi TikTok yang diunggah warganet di Twitter.

Para warganet ikut mendukung para wanita simpanan anggota DPR yang ikut mendukung tolak pengesahan UU Cipta Kerja.

Hasil penulusuran Wartakotalive.com di Twitter, marak warganet menyebarkan tangkapan layar akun TikTok yang memperlihatkan sosok wanita cantik.

Mereka menuliskan ancaman akan mengadukan para istri anggota DPR, yang diketahui pernah dikencaninya bila UU Cipta Kerja tak direvisi.

Foto-foto tangkapan layar akun TikTok milik wanita mengaku simpanan anggota DPR ini pun pancing perhatian para pria.

@Retas_305___: Mahasiswa Menekan DPR Lewat Aksi.. Mereka Langsung Mau Bongkar Bahwa DPR Punya Simpanan. Kalau Yg Ini Langsung Nyerang Psikis & Keretakan Rumah Tangga...Njiiirr.. Anggota DPR Diserang Dari Berbagai Sisi..

@tasyavww: A Thread Kumpulan Video Tiktok “simpenan” Bapak/Ibu DPR. Yang mau nambahin, boleh drop dibawah wkwkw ngakakk bangetttt

Demo Berakhir Ricuh, Gerobak Makanan Jadi Sasaran Amuk, Dengar Curhatan Pedagang Somay

Dikontrak Seumur Hidup sampai Di-PHK Sepihak, 8 Hal di UU Cipta Kerja yang Buat Nasib Buruh Ambyar

@BabyKyun4: Pelakor bu dpr ikut andil

Ancaman para wanita mengaku-ngaku simpanan anggota DPR rata-rata menolak atau merevisi Omnibus Law yang disahkan oleh DPR, viral di media sosial (medsos) Twitter. Jika tidak merevisi UU Cipta Kerja tersebut, para wanita ini akan mengadukan ke istri-istri anggota DPR tersebut. (Kolase Wartakotalive.com/Istimewa/Tangkapan Layar Twitter)

@lodehbongkrek: #TolakOmnibuslawDPR Monggo, gimana enaknya kalian aja pak DPR dan mbaknya

@satu23cek: UP! TWITTER, DO YOUR MAGIC! Mungkin kalau demo dengan masa yg byk gabisa buat DPR hapus UU Cipta Kerja, mungkin "mereka" bisa!! Wajah menyeringai dengan mata tersenyum Kumpulin aja semua, suruh ancam hapus UU Cipta kerja atau keBan**tan nya di blow up. Bener ga? #UUCiptaKerja #MosiTodakPercaya #DPRRIKhianatiRakyat

Wanita Pendemo Tolak Omnibus Law Panjat dan Kibarkan Merah Putih di Lampu PJU

Selain orang yang mengaku-ngaku sebagai wanita selingkungan anggota DPR RI, tengah viral juga video yang menyebut adanya seorang wanita memasang bendera merah putih di lampu PJU.

Diduga kuat, sosok wanita kibarkan merah putih di lampu PJU itu seorang pendemo yang tolak pengesahan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law.

Bak panjat pinang, terpantau dengan mudahnya memanjat dan memasang bendera merah putih di lampu PJU tersebut.

Tak ayal, video ini langsung viral di medsos dan menuai pujian oleh warganet yang rata-rata tolak Omnibus Law.

Berikut komentar warganet dan video yaang diunggah akun Instagram @ndorobeii dikutip Wartakotalive.com, Jumat (9/10/2020).

happybells_ : pak RT tolong rekrut orang ini biar RT kita menang di panjat pinang tujubelasan taun depan pak

istangiyah: Ini cowo kali, rambutnya panjang ajh

moniq798: Iya min dia cowox kayaknya mahasiswa seni biasanya yg gondrong2.imut

insan.restu.pinudjo: Yg tau jgn d kasih tau namanya ya jaga2 kejadian thn lalu, yg bawa merah putih malah d laporkan polisi

wahyu.radityaa: ini didepan grand hyat doro dia cewe tbtb naik terus ngibarkan bendera

Massa Anti UU Cipta Kerja Bakar Halte Transjakarta Bundaran HI

Saat Massa Pendemo Ramai-ramai Peluk Polisi yang Tembaki Mereka dengan Gas Air Mata, Semringah

Massa Tolak UU Cipta Kerja membakar dan merusak Halte Transjakarta Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020).
Massa Tolak UU Cipta Kerja membakar dan merusak Halte Transjakarta Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020). (Tribunnews.com/Lusius Genik)

Fasilitas Umum dan Sosial Rusak Saat Demo

Sejumlah fasilitas umum di Jakarta Pusat rusak akibat demo yang berakhir ricuh Kamis (8/10/2020) malam.

Sebagian di antaranya bahkan hangus karena dibakar massa anarkis.

Pantauan Wartakotalive.com, papan iklan elektronik di Harmoni, Gambir, Jakarta Pusat hangus terbakar bersama Pos Polisi di dekatnya.

LCD papan iklan elektronik itu bahkan pecah sebagian.

Hal itu terpantau Jumat (9/10/2020).

Selain itu, MBC di sepanjang lintasan transjakarta Harmoni-Juanda juga rusak.

Namun batu-batu yang sempat bertebaran di sepanjang kawasan Harmoni sudah bersih tidak tersisa.

Hal itu membuat kendaraan tidak terhambat saat melintas.

Dampak kerusuhan juga terjadi sampai ke Senen, Jakarta Pusat.

Disana Halte Transjakarta Senen yang baru direnovasi dirusak massa anarki.

Mereka bahkan hingga membakar Halte Senen. Selain itu Gedung Bioskop Lama Grand Theater Senen juga ikut jadi sasaran massa.

Petugas Gulkarmat Jakarta Pusat masih memadamkan api Jumat (9/10/2020) pukul 06.30 WIB.

Dampak kerusuhan kembali terlihat di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

Di Jalan Menteng Raya, dua mobil hangus dibakar massa teronggok di pinggir jalan.

Menurut informasi mobil itu merupakan mobil berplat merah yang melintas saat massa membuat rusuh di kawasan tersebut.

Dua mobil derek terlihat sudah bersiap pukul 06.45 WIB untuk menderek bangkai mobil tersebut.

Sampai saat ini belum diketahui nasib penumpang dan pengendara mobil.

Hanya jarak kurang 50 meter dari mobil terbakar, Pos Polisi di Cikini juga hangus terbakar.

Papan iklan elektronik di atas atapnya juga jadi bulan-bulanan massa.

Selain itu, hanya berjarak 300 meter dari lokasi, Pos Polisi di Tugu Tani, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat hangus terbakar.

Sementara di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat sudah terlihat cukup kondusif.

Hanya tersisa Pos Polisi hangus terbakar di dekat JPO dan vandalisme di sederet pagar gedung.

Diketahui sebelumnya demonstrasi yang digelar Kamis (8/10/2020) siang dekat Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat berakhir ricuh.

Selain bentrok dengan polisi, massa juga merusak dan membakar sejumlah fasilitas umum.

Elemen mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Banten, Kamis (8/10/2020). Mereka menyampaikan pendapat menolak Undang-Undang Cipta Kerja.
Elemen mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Banten, Kamis (8/10/2020). Mereka menyampaikan pendapat menolak Undang-Undang Cipta Kerja. (TRIBUNBANTEN/RIZKIASDIARMAN)
  • Kantor Kementerian ESDM di Jalan Merdeka Rusak Parah

Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta Pusat, dirusak oleh massa demonstran yang melempari gedung tersebut dengan bebatuan, Kamis (8/10/2020) sore.

Massa demonstran yang merusak Kementerian ESDM itu berasal dari massa yang terdesak mundur dari kawasan Harmoni dan bundaran Patung Kuda.

Mereka saat itu mundur ke arah Jalan MH Thamrin.

Massa kemudian masuk ke kantor Kementerian ESDM yang ada di jalan utama itu dengan melompati pagar.

Massa yang tak terkendali kemudian melempari kaca pintu utama Gedung Kementerian ESDM dengan batu.

Tak hanya itu, sebuah mobil yang terparkir pun ringsek akibat jadi sasaran massa. Kemudian di depan pintu, tampak api menyala dekat jendela.

  • Sebelumnya, bentrok terjadi di simpang Harmoni, Jakarta Pusat sejak siang tadi.

Massa terus dipukul mundur polisi hingga terpencah ke arah Jalan Suryo Pranoto, Jalan Gajah Mada, hingga Jalan Juanda.

Hal itu dilakukan petugas, untuk menahan laju peserta aksi menuju Istana Negara.

Gas air mata juga ditembakan oleh petugas kepolisian.

Satu pos polisi dekat Patung Kuda juga dilaporkan dibakar oleh massa.

  • Daftar 18 Halte Transjakarta yang Dibakar

Salah satu fasilitas umum yang dirusak demonstran penolak UU Cipta Kerja adalah halte Transjakarta. 

Bahkan jumlahnya hingga 18 halte, terdiri dari 8 halte dibakar, 10 halte lainnya dirusak, hingga dijarah fasilitasnya.

Meski demikian, pihak transjakarta hari ini tetap beroperasi seperti biasa mulai pukul 05.00 sampai 19.00 WIB.

Sementara itu terkait halte rusak, pihak Transjakarta menyatakan untuk sementara belum bisa digunakan.

"Layanan Transjakarta esok hari beroperasi normal ;) untuk Halte yang tidak bisa digunakan sementara tidak melayani pelanggan terlebih dahulu. Nantikan informasinya melalui akun social media resmi Transjakarta. Terima kasih"

Netizen pun menyayangkan perusakan halte Transjakarta.

"Keep safe ya TJ dan semuanya. Yang demo ntah kenapa malah bakar halte, padahal fasilitas publik gk salah," tulis @reyreystyle seraya mention akun @PT_Transjakarta

"Apa salah halte transjakarta." tulis akun @GojekOnly

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Tolak Omnibus Law, Para Wanita Mengaku Selingkuhan Anggota DPR Buka Suara: Masih Ingat dengan Saya?,

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved