Saat Massa Pendemo Ramai-ramai Peluk Polisi yang Tembaki Mereka dengan Gas Air Mata, Semringah
Namun, ada pemandangan menarik saat chaos tersebut terjadi. Yah, ada sekelompok massa ramai-ramai menghampiri polisi tanpa perlawanan.
TRIBUNBANTEN.COM - Bentrokan hebat antara polisi dan ribuan massa mahasiswa terjadi di bilangan Harmoni sekitar Istana Negara Jakarta saat unjuk rasa penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020) petang.
Saling lempar benda berbahaya berbalas gas air mata hingga perusakan terjadi di lokasi tersebut.
Namun, ada pemandangan menarik saat chaos tersebut terjadi.
Yah, ada sekelompok massa ramai-ramai menghampiri polisi tanpa perlawanan.
Dalam siaran langsung KompasTV, Kamis (8/10/2020) petang, massa tampak menyalami para polisi, tak sedikit pula yang memeluk aparat.
• 53 Pelajar yang Tertangkap Mau Demo Kewalahan Dihukum Seperti Ini, Polisi: Giliran Lempar Batu Bisa
• Massa Anti UU Cipta Kerja Bakar Halte Transjakarta Bundaran HI

Sebelumnya, antara polisi maupun massa di Harmoni sempat terlibat baku serang selama kurang lebih 1 jam.
Polisi menembaki massa dengan gas air mata, sedangkan massa mencoba melawan dengan melemparkan batu ke arah barikade polisi.
Ketika menghampiri polisi, sejumlah anggota massa demonstrasi berteriak ke arah kamera Kompas TV.
"Kami cuma pengin ngomong, dengar!" seru salah satu dari pengunjuk rasa.
"Musuh kita bukan polisi!" sahut yang lain. "Polisi mengayomi, bukan nembak!" seru salah satu lagi.
Beberapa anggota massa berteriak sambil bernyanyi "mari pulang, marilah pulang", namun beberapa lainnya bertahan di lokasi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Massa di Harmoni Ramai-ramai Peluk Polisi yang Tembaki Mereka dengan Gas Air Mata",