Mufti Damaskus Syekh Adnan Al Afyouni Tewas dalam Ledakan Bom di Mobil, Pejabat Indonesia Berduka

Kantor berita SANA melaporkan adanya 'alat peledak' yang dipasang di mobilnya. Syekh Adnan dikenal sebagai satu dari ulama Islam paling menonjol di

Editor: Abdul Qodir
Twitter@HabibluthfiYahy via Tribun Medan
Mufti Damaskus Suriah, Muhammad Adnan Al Afyouni 

TRIBUNBANTEN.COM - Innalillahi wa inna ilahi rajiun. 

Kabar duka datang dari Suriah.

Syekh Muhammad Adnan Al Afyouni, Mufti Damaskus tewas terbunuh dalam ledakan bom yang dipasang di mobilnya di dekat ibu kota Suriah, Damaskus.

Melansir CNN Arab, Syekh Adnan ditemukan tewas di kota kecil Qudsaya, dekat Damaskus pada Kamis malam waktu setempat.

Kantor berita SANA melaporkan adanya 'alat peledak' yang dipasang di mobilnya. Syekh Adnan dikenal sebagai satu dari ulama Islam paling menonjol di Suriah.

Dia kerap menggelar acara keagamaan dan bersanding dengan pemerintahan Presiden Bashar Al Assad.

Pada Milad Nabi Muhammad tahun lalu, Syekh Adnan mengungkap kecamannya terhadap terorisme dan berdoa untuk pemerintah dan tentara Suriah.

Meski Suriah telah dilanda perang dan pemberontakan selama hampir satu dekade, pembunuhan ulama Sunni itu adalah salah satu pembunuhan paling terkenal yang menimpa pemimpin agama sejak seorang bom bunuh diri menewaskan lebih dari 2 lusin orang di sebuah masjid pada 2013 dan menewaskan Syekh Al Bouthi.

Syekh Adnan lahir di Damaskus pada tahun 1954. Selain dikenal sebagai ulama, dia juga anggota dewan hukum ilmiah di Kementerian Wakaf dan seorang mufti di daerahnya.

Dia juga pengawas umum dari Pusat Islam Internasional Al Sham yang melawan aksi dan pemikiran terorisme.

Baca juga: Syekh Ali Jaber Ditusuk Saat Isi Pengajian di Lampung, Pisau Sampai Patah, Justru Kasihan

Baca juga: Saat Kapolres Serang Kota Pamitan Kepada Para Kyai dan Ulama, Mutasi ke Polda Jateng

Menteri agama Fachrul Razi
Menteri agama Fachrul Razi (istimewa/dok Kemenag RI)

Beberapa kali kunjungi Indonesia

Pada November 2018, Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni pernah berkunjung ke Kementerian Agama, bertemu Menteri Agama.

Pertemuan saat itu membahas rencana kerja sama pengkaderan dai.

Syekh Adnan juga mengapresiasi masyarakat muslim Indonesia yang dapat menjaga stabilitas keamanan di tengah krisis kemanusiaan di negara-negara Timur Tengah.

Mufti Damaskus (Suriah) Syaikh Muhammad Adnan Al-Afyouni mengimbau umat Islam di Indonesia agar tidak percaya dengan propaganda radikal terorisme yang bertujuan merusak Indonesia.

"Fenomena ini mulai muncul di Indonesia di mana isu-isu radikal terorisme menjadi sangat hangat di Indonesia. Saya khawatir jika nantinya umat Islam di negeri yang damai ini ikut terjerumus seperti umat Islam di Suriah," katanya di sela-sela Konferensi Ulama Sufi Internasional (World Sufi Forum) di Pekalongan, Selasa (9/4/2019).

Ia mengatakan, negara Suriah yang dulu damai, tenteram, dan indah kini terjebak dalam perang saudara akibat propaganda radikal terorisme.

"Makanya saya mengimbau kepada saudara-saudara di Indonesia agar tidak mempercayai propaganda radikal terorisme," kata Muhammad Adnan Al-Afyouni.

Muhammad Adnan Al-Afyouni menyampaikan, dia sudah sering datang ke Indonesia dan berbicara tentang perkembangan di Suriah, khususnya terkait radikal terorisme.

Mufti Damaskus Suriah, Muhammad Adnan Al Afyouni dalam Seminar kebangsaan bertajuk 'Jangan Suriahkan Indonesia' yang digelar Ikatan Alumni Syam Indonesia (Isyami), Jakarta Selatan, Kamis (1/11/2018).
Mufti Damaskus Suriah, Muhammad Adnan Al Afyouni dalam Seminar kebangsaan bertajuk 'Jangan Suriahkan Indonesia' yang digelar Ikatan Alumni Syam Indonesia (Isyami), Jakarta Selatan, Kamis (1/11/2018). (ist)

Pada 18 Januari 2019, Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni menemui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Selain itu, Mufti Damaskus Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni juga pernah datang ke Indonesia dan menjadi pembicara dalam Konferensi Ulama Sufi Internasional (World Sufi Forum) di Pekalongan, Jawa Tengah pada 9 April 2019. 

Dalam konferensi itu, Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni mengimbau umat Islam di Indonesia agar tidak percaya dengan propaganda radikal terorisme yang bertujuan merusak Indonesia.

Ia mengatakan, negara Suriah yang dulu damai, tenteram, dan indah kini terjebak dalam perang saudara akibat propaganda radikal terorisme.

Menag hingga Anies Baswedan Berduka

Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi pun menyampaikan duka mendalam atas wafatnya ulama terkemuka di Suriah tersebut. “Kami tentu sangat berduka atas wafatnya Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni. Insya Allah beliau syahid. Selama ini, beliau dikenal sebagai ulama yang sangat moderat,” tutur Menag di Jakarta, Jumat (23/10).

“Jalinan kerjasama Indonesia dan Suriah selama ini sangat baik, utamanya dalam penguatan moderasi beragama. Banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di Suriah,” sambungnya.

Menag juga mengecam tindakan teror bom yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Menurutnya, tindakan seperti itu bertentangan dengan nilai-nilai agama dan kemanusiaan.

“Itu jelas tindakan tidak bertanggung jawab. Saya sangat mengecam pengeboman itu. Itu tidak bisa dibenarkan atas alasan apapun,” tegas Menag.

Sementara, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan juga mengungkapkan duka mendalam atas wafatnya Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni.

Ia mengaku kehilangan sosok dan sahabat, Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni.

Hal tersebut diungkapkan Anies lewat status instagramnya @aniesbaswedan; pada Jumat (23/10/2020) pagi.

Dalam statusnya, Anies mengaku mendapatkan kabar meninggal dunianya Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni pada pagi tadi, Jumat (23/10/2020).

Kesedihan mendalam semakin dirasakan Anies lantaran kepergian ulama yang memiliki kewenangan menetapkan fatwa Islam itu bukan meninggal dunia karena dibunuh.

"Pagi ini kabar duka itu datang. Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni berpulang ke Rahmatullah. Mufti Agung Damaskus itu wafat setelah luka parah akibat bom di mobilnya. Dini hari yang kelam di Damaskus," tulis Anies.

"Duka mendalam bagi semua," tambahnya.

Dalam postingannya, Anies turut membagikan sejumlah potret ketika dirinya bertemu dengan Allahyarham di Balikota DKI Jakarta pada tahun lalu.

Jauh sebelum virus corona atau covid-19 mewabah ke seluruh penjuru dunia, Anies bersalaman, berpelukan hingga berbincang dengan Allahyarham seharian.

Bahkan, Allahyarham menyempatkan diri untuk memberikan tausiah di Masjid Fatahillah Balikota.

Allahyarham diungkapkan Anies menjadi Khotib pada salat Jumat ketika itu. .

"Tahun lalu, Allahyarham menyempatkan silaturahmi ke Balaikota. Kita diskusi panjang soal-soal umat dan tantangan kemanusiaan dunia. Seorang alim yang amat bijak. Ilmunya dalam, cakrawala berpikirnya luar biasa luas dan pandangan-pandangannya meneduhkan. Pertemuan yang amat mengesankan," ungkap Anies.

"Jumat siang itu Almarhum pun jadi Khotib sholat Jumat di Balaikota. Hari Jumat pula, Ia pulang lebih dulu ke Rahmatullah," ujarnya.

Mengenang seluruh pertemuan dan hari baik atas wafatnya Allahyarham, Anies meminta masyarakat untuk mendirikan salat ghaib untuk almarhum Allahyarham.

Anies pun akan mendirikan salat ghaib untuk Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni di Masjid Fatahillah Balaikota siang ini.

"Doakan Allahyarham syahid, dimuliaakan di sisiNya. Dan, pada jamaah sholat Jumat dimanapun, mari kita tegakkan sholat ghaib utk Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni ....," tulis Anies.

"InsyaAllah, siang ini, di hari Jumat yg penuh berkah ini, dari masjid di balaikota yang Ia pernah beri khotbah, yang Ia pernah sujud menempelkan keningnya, akan dikirimkan doa dan tegakan sholat ghaib untuknya," tutupnya diakhiri Al fatihah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mufti Damaskus Suriah Syekh Adnan Al Afyouni Tewas dalam Ledakan Bom Mobil" & di Wartakotalive dengan judul Anies Kembali Berduka, Kehilangan Sahabatnya Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni yang Wafat Hari Ini

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved