Kisah Pembuat Peti Jenazah Kejatuhan Batu Meteor Bernilai Rp 26 Miliar, Kini Josua jadi Jutawan
Disebutkan bahwa Jay Piatek membelinya seharga 1,4 juta poundsterling. Josua mengaku tak tahu soal penjualan tersebut.
Josua tak tahu tawaran itu serius atau hanya candaan, namun dirinya saat itu memang belum ingin menjualnya.
"Saya tidak tahu dia bercanda atau tidak, dan mau membeli batu ini. Tapi saya belum mau memberikannya," ujar Josua.
Didatangi orang asing
Sempat tak dijual, transaksi jual beli akhirnya terjadi setelah tiga pekan peristiwa penemuan batu itu.
Awalnya, Josua dihubungi seorang warga negara asing (WNA) yang tinggal di Bali, Jared Collins melalui Facebook Messenger.
Jared mengaku tertarik dengan batu itu dan ingin melihatnya.
Ternyata saat itu juga Jared langsung membayar batu tersebut.
"Yang saya jual tidak semua, hanya serpihannya saja. Soalnya sebelumnya batu itu juga sudah pecah, dan jadi mainan anak-anak di rumah. Beratnya yang dibawa sekitar 1,7 kilogram," kata Josua.
Jadi pemberitaan di media asing
Temuan batu itu rupanya menjadi pemberitaan di media asing, Daily Star.
Batu itu diberitakan sampai ke tangan dokter dan kolektor asal Indianapolis bernama Jay Piatek.
Disebutkan bahwa Jay Piatek membelinya seharga 1,4 juta poundsterling. Josua mengaku tak tahu soal penjualan tersebut. Namun dia menjual batu itu senilai Rp 200 juta.
"Saya tidak tahu, kalau batu itu terjual dengan harga segitu. Karena saya hanya menjual batu sekitar Rp 200 juta lebih. Sekitar segitu. Untuk pastinya, biarlah menjadi rahasia saya," kata Josua saat dihubungi Kompas.com.
Diyakini penemuan langka
Josua Hutagalung (33) warga Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah menunjukkan batu yang diduganya sebagai meteor setelah jatuh menimpa rumahnya, Sabtu (1/8/2020).