Kisah Pembuat Peti Jenazah Kejatuhan Batu Meteor Bernilai Rp 26 Miliar, Kini Josua jadi Jutawan

Disebutkan bahwa Jay Piatek membelinya seharga 1,4 juta poundsterling. Josua mengaku tak tahu soal penjualan tersebut.

Editor: Abdul Qodir
handout
Josua Hutagalung (33) warga Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah menunjukkan batu yang diduganya sebagai meteor setelah jatuh menimpa rumahnya, Sabtu (1/8/2020). 

TRIBUNBANTEN.COM ,- Josua Hutagalung (33), pria asal Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, kembali viral.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pembuat peti mati ini menemukan bongkahan batu meteor pada pada 1 Agustus 2020  itu menjadi pemberitaan di beberapa media luar negeri.

Josua mengaku menjual sedikit bagian dari batu meteorid tersebut seharga sekitar Rp 200 juta kepada seorang warga negara asing.

Namun, batu itu dijual kembali oleh orang tersebut dan akhirnya sampai di tangan seorang kolektor di Amerika Serikat.

Batu temuan Josua tersebut ternyata dihargai 1,4 juta poundsterling atau setara Rp 26 miliar oleh kolektor di Amerika Serikat.

"Saya tidak tahu, kalau batu itu terjual dengan harga segitu. Karena saya hanya menjual batu sekitar Rp 200 juta lebih. Sekitar segitu. Untuk pastinya, biarlah menjadi rahasia saya," kata Josua saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan seluler, Rabu (18/11/2020).

Kisah Josua pembuat peti jenazah menjadi jutawan ini berawal dari jatuhnya batu yang diduga meteor di rumahnya di Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah pada 1 Agustus 2020 sekitar pukul 16.00 WIB.

Saat itu, Josua viral karena penemuan batu tersebut.

Tak ada hujan ataupun angin, tiba-tiba terdengar gemuruh suara benda jatuh dari langit.

"Suaranya terdengar sangat keras sampai bagian rumah ikut bergetar. Dan, setelah saya cari, rupanya atap seng rumah sudah bocor dan ada batu besar yang jatuh," kata Josua.

Dia lalu menemukan batu seberat 2,2 kilogram dan tertanam sekitar 15 cm di dalam tanah. Batu itu masih hangat dan sebagian terpecah.

"Saya menduga kuat batu ini memang benda dari langit yang banyak disebut orang batu meteor. Karena tidak mungkin, ada yang sengaja melempar atau menjatuhkannya dari atas," ujar Josua.

Baca juga: Terjadi 76 Tahun Sekali, Malam Ini Puncak Hujan Meteor Orionids, Dapat Dilihat Mata Telanjang

Ilustrasi hujan meteor
Ilustrasi hujan meteor (sciotopost.com)

Ditawar Rp 1 miliar

Setelah kabar penemuan batu itu viral di media sosial, banyak orang mendatangi rumahnya untuk sekadar melihat-lihat.

Namun, ada pula orang yang menawar hingga Rp 1 miliar.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved