Gejala Covid-19 Paling Umum Bukan Batuk Kering, Tapi Anosmia, Simak Penjelasannya

Anosmia tak hanya terjadi pada pasien yang bergejala, tapi juga dialami oleh kelompok asimptomatik atau tidak bergejala.

Editor: Abdul Qodir
Tribunnews.com
Ilustrasi terinfeksi virus corona 

Statistik menunjukkan, hanya 5 persen anak usia sekolah yang positif Covid-19 yang memiliki gejala batuk.

Hal ini menunjukkan bahwa batuk adalah gejala yang kurang spesifik untuk anak usia sekolah yang dites positif Covid-19.

Ini merupakan data pasien Covid-19 yang dihimpun sejak 15 Agustus hingga 26 Oktober 2020 di Inggris.

"Jumlah orang yang dites positif Covid-19 dengan gejala kehilangan rasa atau bau (anosmia) meningkat paling banyak di semua kelompok umur," tulis tim peneliti dalam ringkasan laporannya.

Sudah jelas bagi para ilmuwan bahwa orang yang terinfeksi Covid-19 dengan berbagai macam usia, dari anak-anak hingga dewasa, dapat mengembangkan berbagai gejala.

Anosmia tak hanya terjadi pada pasien yang bergejala, tapi juga dialami oleh kelompok asimptomatik atau tidak bergejala.

Bagi orang yang dites Covid-19, anosmia umumnya terjadi tanpa diiringi gejala hidung tersumbat.

Peneliti mengatakan bahwa anosmia kemungkinan bisa menjadi hal penting untuk mendeteksi dini virus corona.

Baca juga: Waspadai DBD Saat Pandemi Covid-19, Kenali Beda Gejalanya

Ilustrasi aplikasi pelacak Covid-19
Ilustrasi aplikasi pelacak Covid-19 (iStockphoto/Elenabs via Kompas.com)

Penyebab hilangnya indra penciuman dan rasa

Salah satu gejala aneh infeksi virus corona adalah pasien merasa kehilangan indera penciuman dan rasa.

Hasil penelitian yang dilansir Juli 2020 lalu telah mengungkapkan mengapa hal ini terjadi pada mereka yang terinfeksi Covid-19.

Melansir South China Morning Post (SCMP), Kamis (30/7/2020, hilangnya rasa dan bau telah terbukti menjadi gejala paling khas dari penyakit yang menginfeksi lebih dari 17 juta orang di seluruh dunia.

Sedikitnya, seperempat hingga setengah dari pasien melaporkan gangguan indera pengecap (ageusia) dan gangguan penciuman (anosmia).

Setidaknya, gejala ini 20 kali lebih mungkin untuk memprediksi tes positif daripada tanda-tanda seperti demam dan batuk.

Gejala-gejala ini tercatat sejak awal pandemi, hingga akhir Maret.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved