Pemkot Tangerang Perbanyak Posko Penampungan untuk Korban Banjir

Pemerintah Kota Tangerang bakal memperbanyak posko penampungan dan menambah peralatan evakuasi untuk penanggulangan banjir di tengah pandemi Covid-19.

Editor: Glery Lazuardi
Kompas/Raditya Helabumi
Ilustrasi banjir di Jakarta 

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang, Banten bakal memperbanyak posko penampungan dan menambah peralatan evakuasi untuk penanggulangan banjir di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Banjir di Citra Gading Kota Serang, Warga Mengungsi ke Lapangan Bola dan Pos Kamling

Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah menjelaskan, persiapan penanganan banjir kali ini akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, lantaran bersamaan pencegahan penularan Covid-19.

"Ya pastinya di lapangan protokol kesehatan dikerjakan. Harus pakai masker, terus ketika istirahat, makan, tidak berkumpul dan sebagainya," ujar Arief di Gedung Balai Kota Tangerang, Kamis (3/12/2020).

Dalam pelaksanaannya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) kota Tangerang akan menambah jumlah posko penampungan untuk korban banjir.

Baca juga: Tujuh Desa Kabupaten Lebak Terendam Banjir, Ruas Jalan Rangkas-Leuwidamar Amblas

Kepala BPBD Tangerang Deni Koswara mengatakan, jumlah tenda pengungsian korban banjir yang dipersiapkan akan dua kali lipat lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Yang pertama kami, untuk posko kami tambah. Artinya dua kali lipat jumlahnya dari yang kemarin. Kami sudah dapat dari kecamatan-kecamatan, kalau misalnya kemarin delapan, sekarang 16," ungkapnya.

Dengan begitu, kata Deni, jumlah pengungsi yang berada dalam satu tenda bisa dibatasi agar protokol kesehatan pencegahan Covid-19, khususnya jarak fisik antar orang tetap bisa diterapkan.

"Kalau dulu satu tenda bisa 30 sampai 40 orang, paling sekarang 20 orang," kata dia.

Baca juga: Banjir di Sejumlah Wilayah Kota Serang, BPBD: 103 Rumah Terendam, Antisipasi Banjir Susulan

Selain itu, BPBD Kota Tangerang juga akan menambah armada perahu untuk evakuasi korban banjir dan mewajibkan petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) saat penyelamatan.

"Kami tambah itu. Diperahu itu yang biasa kami pakai buat enam orang itu, nanti mungkin hanya empat. Karena tetap kita harus jaga jarak. Kemudian saat penyelamatan korban tetap pakai APD lengkap," ungkapnya.

"Jangan sampai musim terjadi bencana ditengah pandemi Covid-19, terjadi penularan. Itu yang kami repotkan," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tangani Banjir di Tengah Pandemi Covid-19, Pemkot Tangerang Perbanyak Lokasi Pengungsian dan Perahu"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved