BPPD Ungkap Tiga Daerah di Banten Ini Berpotensi Diterjang Tsunami, Di Mana Saja?

Tinggi gelombang tsunami tersebut belum dapat diprediksi dan tidak dapat disamakan seperti tsunami Anyer pada Desember 2018 lalu.

Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Abdul Qodir

Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pelaksana Tugas Direktur Pemetaan dan Risiko Bencana BNPB, Abdul Muhari melansir ada dua potensi besar titik yang dapat memicu munculnya tsunami di wilayah Selatan Jawa di masa depan.

Dua potensi besar itu berada di zona patahan di Banten hingga Pangandaran dan di wilayah selatan Yogyakarta hingga Pacitan. Dua potensi besar itu jika terjadi pelepasan energi secara bersamaan dapat mengakibatkan gempa dengan magnitudo 9,1 dan berpotensi memunculkan tsunami seperti di Aceh pada 2004.

Menanggapi hal itu, Kepala BPBD Provinsi Banten Nana Suryana mengatakan ada tiga wilayah di selatan Banten yang berpotensi terdapmpak tsunami jika terjadi gempa besar.

Tiga wilayah itu yakni Lebak, Pandeglang dan Serang yang memiliki luas pantai yang besar.

Tinggi gelombang tsunami tersebut belum dapat diprediksi dan tidak dapat disamakan seperti tsunami Anyer pada Desember 2018 lalu. Sebab, tsunami pada waktu itu bukan diakibatkan patahan tiga lempeng yang mengelilingi, akan tetapi meletusnya Anak Gunung Krakatau.

Tiga lempeng dimaksud yakni lempeng Indo-Australia, Auresia, Pasifik.

"Untuk yang tinggi gelombang tsunami, tergantung dari kekuatan gempa yang terjadi," ujar Nana Suryana saat dihubungi, Senin (7/12/2020).

Baca juga: BNPB Beberkan Potensi Ancaman Tsunami di Pulau Jawa, Wilayah selatan Banten Jadi Perhatian

Baca juga: Cerita Ifan Seventeen Dua Tahun Pasca Tsunami Banten, Kehilangan Anggota Band, Pilih Berkarier Solo

Baca juga: BMKG Uji Coba Sirine Tsunami Terintegrasi di Banten, Alat Sederhana Peringatan Dini Gempa & Tsunami

Untuk mengantisipasi hal tersebut, BPPD Provinsi Banten telah mempersiapkan langkah antisipasi dan peringatan awal kepada masyarakat di Anyer, Labuan dan Panimbang. Di tiga wilayah itu juga telah terpasang sirine yang berfungsi dengan baik.

Sirine di tiga wilayah tersebut juga selalu dilakukan pengecekkan bersama BMKG pada setiap menjelang akhir bulan, yakni tanggal 26.

Sementara itu, Kepala BMKG Kelas I Tangerang Suwardi mengatakan potensi tsunami di Selatan Banten tidak dapat dihindarkan. Hal tersebut dikarenakan terdapat adanya tiga lempeng yang selalu bergesekan dan dapat menimbulkan energi luar biasa.

Ia menghimbau masyarakat, khususnya di tiga wilayah tersebut agar tetap waspada dan siap siaga mengingat gempa dan tsunami dapat terjadi kapan saja.

"Kami sudah terus melakukan sosialisasi tentang potensi bencana tersebut. Tinggal bagaimana kesiapsiagaan dari semua pihak, baik pemda dan masyarakat untuk menghadapi itu semua," tegasnya.

Pasang sirine teringrasi di Banten

Petugas Stasiun Geofisika Kelas I Tangerang BMKG dan BBPD melakukan uji coba alat Integrated Tsunami Sirens System (ITSS) atau Sistem Sirine Tsunami Terintegrasi di Pos BPBD Anyer, Kamis (26/11/2020).
Petugas Stasiun Geofisika Kelas I Tangerang BMKG dan BBPD melakukan uji coba alat Integrated Tsunami Sirens System (ITSS) atau Sistem Sirine Tsunami Terintegrasi di Pos BPBD Anyer, Kamis (26/11/2020). (Tribunbanten.com/Rizki Asdiarman)

Stasiun Geofisika Kelas I Tangerang BMKG melakukan uji coba alat Integrated Tsunami Sirens System (ITSS) atau Sistem Sirine Tsunami Terintegrasi di Pos BPBD Anyer pada 26 November 2020 lalu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved