Pengawal Habib Rizieq yang Tewas Ditembak Anak Yatim dan Dikenal Rajin Bantu Ibu berdagang

Joko, sahabat dari salah satu anggota LPI yang tewas, Reza mengungkapkan sifatnya semasa hidup yang dikenal sopan dan rajin membantu orangtua

Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Tim kuasa hukum Front Pembela Islam (FPI) sudah tiba di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur sedari pukul 10.00 WIB. 

Rekaman suara yang diungkap Polda Metro Jaya itu pun diakui oleh pihak Front Pembela Islam (FPI).

Melalui rekaman suara itu, pihak FPI justru menilai melalui percekapan di rekaman suara itu diklaim jadi bukti kalau anggota Laskar Pembela Islam (LPI) yang mengawal Habib Rizieq tidak melakukan penyerangan.

Baca juga: Polisi Akui Telah Kumpulkan Rekaman CCTV Terkait Insiden Penembakan Simpatisan Habib Rizieq di Tol

Baca juga: FPI: Habib Rizieq Shihab Disembunyikan untuk Alasan Keamanan, Mohon Doa

Dalam tayangan Sapa Indonesia Malam yang tayang di Kompas TV, Senin (7/12/2020), Sekretaris Umum DPP FPI Munarman mengatakan kalau dalam rekaman suara itu membuktikan ada pihak 'penguntit' yang mau mengacak-ngacak rombongan Habib Rizieq yang berangkat menuju lokasi pengajian.

"Fakatanya voice note yang tadi diputarkan itu membuktikan bahwa yang mau menyalip itu dari pihak penguntit. Yang memepet itu justru mereka, tidak ada di voice note (penyerangan terhadap polisi), itu fakta dari mana," kata Munarman.

Ia menyebut, dari rekaman itu justru pihak 'penguntit' yang tak dikenal itu yang berusaha untuk memepet rombongan Habib Rizieq yang kala itu dikawal oleh anggota LPI.

"Kalau ada seseorang tiba-tiba di jalan diikuti, tidak menujukkan identitas, sebagai seorang penegak hukum, memepet-mepet mobil ingin memecah barisan mobil yang mau ke pengajian, yang mana di dalam mobil ada balita 3 orang, bayi 2 orang, ada perempuan-perempuan di situ," tuturnya.

"Justru itu saya bantah fakta itu, ada orang tak bersegeragam melakukan manuver dengan memepet kendaraan rombongan, bagaimana sebagai respon dari orang yang ditugaskan mengawal, Laskar berusaha mengamankan," tambah Munarman.

Barang bukti digerlar saat rilis kasus dugaan penyerangan anggota polisi oleh pendukung Front Pembela Islam (FPI) di Gedung Direskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Senin (7/12/2020). Pada rilis tersebut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran Fadil Imran menyebutkan bahwa pada peristiwa penyerangan tersebut polisi terpaksa menembak karena merasa terancam oleh beberapa orang dari kelompok pendukung FPI yang menyebabkan 6 orang dari kelompok FPI meninggal dunia.
Barang bukti digerlar saat rilis kasus dugaan penyerangan anggota polisi oleh pendukung Front Pembela Islam (FPI) di Gedung Direskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Senin (7/12/2020). Pada rilis tersebut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran Fadil Imran menyebutkan bahwa pada peristiwa penyerangan tersebut polisi terpaksa menembak karena merasa terancam oleh beberapa orang dari kelompok pendukung FPI yang menyebabkan 6 orang dari kelompok FPI meninggal dunia. (Tribunnews/HO/Humas Mabes Polri)

Selain itu, Munarman juga mengatakan ada bukti percakapan yang diklaim kalau LPI tidak melakukan penyerangan, tergambar dari percakapan yang berbunyi 'nongkrong aja dulu di warung kopi, nongkrong di pinggir jalan, dia ngikutin enggak'.

Munarman menyebut kalau percakapan itu membuktikan kalau pengawal Habib Rizieq tidak melakukan penyerangan.

"Disuruh ngopi-ngopi dulu berhenti di pinggir jalan supaya tidak diikuti. coba yang mana yang aktif melakukan serangan. Jadi dipancing yang mana, kan cuma memantau, tiadak ada pepet-pepet," tutur Munarman.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat membenarkan dugaan rekaman suara ini, Senin (7/12/2020).

"Ada bukti tentang voice note, bagaimana sedemikan rupa direncanakan untuk dipancing ke sana dan kemudian dipepet. Semua terdata kan atau ternyata kan dengan jelas di dalam voice note itu."

"Sudah sangat diketahui oleh yang bersangkutan, bahwa itu anggota kita (Polri) tetap dilakukan upaya-upaya penyerangan oleh pihak mereka."

"Itu nyata, tidak dikarang-karang dan itu terlihat terdengar dalam voice note tersebut, itu fakta-faktanya," ucapnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved