Pilkada Kota Cilegon

Cilegon Masih Zona Merah Covid-19, Warga Takut Datang ke TPS

Namun, ia tetap menyangsikan rasa aman dari penyebaran Covid-19 di sekitar berkumpulnya warga di TPS mengingat virus corona tidak terlihat.

Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Abdul Qodir
Warta Kota/Nur Ichsan
SIMULASI PEMUNGUTAN SUARA - KPU Kota Tangerang Selatan, menggelar simulasi pemungutan suara pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, di lapangan PTPN VIII, Serpong, Sabtu (12/9/2020). Simulasi ini sebagai persiapan Pilkada Serentak 2020 yang dilangsungkan bersamaan pandemi Covid-19 pada 9 Desember mendatang. 

Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Tingginya jumlah kasus Covid-19 membuat Kota Cilegon berstatus zona merah risiko penyebaran penyakit yang disebabkan virus corona.

Tak pelak, hal itu membuat sejumlah warga Cilegon takut datang menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Rabu, 9 Desember 2020, hari ini.

Hal itu di antaranya diutarakan oleh Agung (27), warga asal Cibeber Kota Cilegon.

Agung mengaku telah menerima surat atau formulir atau surat undangan untuk datang ke TPS beberapa waktu lalu.

Namun, ia sempat takut dan ragu-ragu untuk datang ke TPS 07 di Cibeber tempat tinggalnya.

Agung mengenakan masker saat datang ke TPS.

Namun, ia tetap menyangsikan rasa aman dari penyebaran Covid-19 di sekitar berkumpulnya warga di TPS mengingat virus corona tidak terlihat.

"Takut sebenarnya, tetapi saya coba terapkan protokol kesehatan. Dan dengan satu suara ini dapat memberikan kontribusi yang baik bagi tempat kelahiran saya," ujarnya saat ditemui di TPS 07 Cibeber, Rabu (9/12/2020).

Ia menceritakan, semula ia enggan untuk masuk ke dalam TPS karena banyaknya warga yang juga ingin mencoblos.

Padahal, dalam surat undangan telah diatur jadwal atau jam pencoblosan masing-masing calon pemilih.

Agung yang mendapat nomor urut 20 mengaku sempat berdiri di kejauhan TPS hingga namanya dipanggil oleh petugas KPPS melalui pengeras suara.

"Untuk siapa yang dipilih tentu rahasia. Intinya untuk cilegon yang lebih baik lah," katanya.

Baca juga: BREAKING NEWS: 4 Kabupaten/Kota di Banten Masuk Zona Merah Covid-19, Ini Penyebab Utamanya

Baca juga: Pilkada Tangsel 2020 di Zona Merah, Polisi Terjunkan Tim Pemburu Covid-19

Virus Corona | Covid-19- Jumlah pasien positif dan meninggal karena Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Virus corona jenis baru ini menyerang saluran pernapasan.
Virus Corona | Covid-19- Jumlah pasien positif dan meninggal karena Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Virus corona jenis baru ini menyerang saluran pernapasan. (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Sementara itu, ditempat yang lainnya yakni di Cibeduk, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon, Asri (40) mengatakan dirinya sempat terlambat untuk datang ke TPS.

Hal tersebut dikarenakan dirinya tidak tahu nomor antrean yang diperoleh dirinya.

Dirinya pun bergegas untuk pergi ke TPS yang tak jauh dari kediamannya untuk memberikan hak suaranya.

Kendati begitu, ia tetap menggunakan alat pelindung diri untuk mencegah penularan Covid-19 yang berada di Cilegon.

"Telat tadi, harusnya jam 8 kan, tapi tadi datang jam 9.10, untungnya masih bisa mencoblos,"

Setidaknya terdapat 297.045 daftar pemilih tetap yang berada di Kota Cilegon yang diperebutkan oleh empat pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon.

Sampai saat ini, perhitungan suara masih terus berlangsung untuk di Kota Cilegon.

Berdasarkan hasil sementara, pasangan calon Wali Kota nomor urut empat yakni Helldy Agustian dan Sanuji Pentamerta disusul oleh nomor urut dua yaitu, Ratu Ati Marliati dan Sokhidin.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved