Virus Corona

Vaksin Masih Membutuhkan Waktu, Penyintas Covid-19: Masyarakat yang Abai 3M, Tolong Jangan Egois

Bukan hanya menelan biaya rata-rata Rp 184 juta per orang, tapi juga kita rugi karena tidak bisa produktif bekerja

Surya/Ahmad Zaimul Haq
Model berpose dengan mengenakan masker dalam sesi foto busana karya desainer Lia Afif di Hotel Harris, Satelit, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (21/6/2020). 

TRIBUNBANTEN.COM - Pemerintah masih menunggu hasil evaluasi vaksin yang datang pada Minggu (6/12/2020) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Evaluasi itu dilakukan sebelum pelaksanaan program vaksinasi kepada masyarakat.

Namun, setelah nantinya pelaksanaan vaksinasi berjalan, masyarakat harus tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).

Dengan dengan cara itulah Indonesia bisa cepat keluar dari pandemi Covid-19.

Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Dr Ede Surya Darmawan SKM, MDM, mengatakan vaksin itu adalah upaya protektif terhadap penyakit spesifik.

Beberapa virus dan bakteri di Indonesia memang sudah lama dilawan dengan imunisasi sehingga di Indonesia mengenal program imunisasi.

Kemudian beberapa penyakit yang bisa dicegah melalui imunisasi bisa tereleminasi.

“Vaksin Covid-19 ini juga diharapkan memiliki peran seperti itu nantinya,” ujarnya, dikutip dari covid19.go.id, Kamis (10/12/2020).

Hal itu dikatakan Ede dalam acara Dialog Produktif bertema "Vaksin Datang, Tetap Disiplin 3M” yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Kamis.

Dia juga menjelaskan perhitungan untung rugi dari program vaksinasi nantinya.

“Vaksin itu untungnya lebih banyak daripada ketika kita harus sakit. Bukan hanya menelan biaya rata-rata Rp 184 juta per orang, tapi juga kita rugi karena tidak bisa produktif bekerja.”

“Sejauh ini vaksin sebagai intervensi kesehatan masyarakat dalam pencegahan penyakit menular sudah terbukti efektif sejak lama,” katanya.

Terkait efek ikutan setelah divaksinasi, menurut Dr Ede, hal tersebut hanya sekadar ketidaknyamanan yang bersifat sementara.

“Sakitnya hanya karena ditusuk jarum suntik, kemudian ada bengkak, badan panas. Tapi itu tidak akan berlangsung lama. Kalau vaksinnya efektif, akan segera terbentuk antibodi sehingga kita akan kebal terhadap suatu penyakit yang spesifik,” ucapnya.

Dr Ede mengajak kita bersiap untuk menyambut vaksinasi sebagai salah satu bentuk proteksi spesifik agar tidak tertular Covid-19.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved