Virus Corona

Aa Gym Minta Presiden Joko Widodo, Menteri dan Ketua DPR Puan Maharani Lebih Dulu Disuntik Vaksin

Penceramah Abdullah Gymnastiar atau lebih dikenal sebagai Aa Gym menginginkan sejumlah orang untuk divaksin coronavirus disease 2019

Penulis: Glery Lazuardi | Editor: Glery Lazuardi
istimewa
Aa Gym Lelang Motor BMW GS 310 Kesayangan 

TRIBUNBANTEN.COM, JAKARTA - Penceramah Abdullah Gymnastiar atau lebih dikenal sebagai Aa Gym menginginkan sejumlah orang untuk divaksin coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Mereka yaitu, Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPR Puan Maharani, jajaran menteri dan sejumlah pejabat di tanah air.

Mereka diminta menjadi klaster pertama orang yang bersedia disuntik vaksin.

Aa Gym pun meminta para pejabat itu berani maju dan sukarela sebagai golongan pertama sebelum tenaga kesehatan.

Baca juga: Disiplin Terapkan 3M, Pahami 3T dan Vaksinasi, Satgas Penanganan Covid-19: Protokol Kesehatan Mutlak

Hal itu menurut Aa Gym sebagai upaya memberikan rasa percaya kepada warga negara terkait keamanan dan efikasi vaksin.

"Memang bagus vaksin kalau sudah terbukti teruji, supaya masyarakatnya percaya, ya Pak Presiden, Wakil Presiden, Ketua MPR, Ketua DPR, para Menteri, dan para Jenderal yang pemberani itu harus berani divaksin dulu, kalau nanti ingin masyarakat yakin. Nanti barisan kedua mungkin petugas kesehatan," kata Aa Gym dalam Talkshow dan Sosialisasi Penanganan Covid-19 yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Rabu (16/12).

Baca juga: Sebentar Lagi Belajar di Sekolah, Siswa Diingatkan Tak Euforia Meski Ada Vaksin Covid-19

Aa Gym pun menilai, bila upaya itu tidak dilakukan, maka akan lahir golongan masyarakat yang enggan divaksin karena khawatir akan efek samping dari vaksin.

Pembina Pondok Pesantren Daarut Tauhid ini pun mengaku bakal bersedia menjadi orang yang divaksin asal pemerintah dapat memastikan efikasi, keamanan, dan kehalalan vaksin.

"Dan apabila sudah halal nanti dari BPOM dan MUI, Aa sangat-sangat bersedia, Dengan catatan, vaksin sudah terbukti dan teruji akan membawa kemanfaatan dan menjauhkan dari kebinasaan," jelasnya.

Senada, Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih pun sempat menyatakan dokter-dokter anggota organisasi kedokteran tersebut siap menjadi target pertama vaksinasi Covid-19, apabila Presiden Jokowi mau menjadi pionir yang bakal disuntik vaksin.

Dokter-dokter anggota IDI, kata dia, siap menjadi penerima pertama suntikan vaksin Covid-19 yang penggunaannya sudah mendapat izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari otoritas BPOM.

Baca juga: Vaksin Masih Membutuhkan Waktu, Penyintas Covid-19: Masyarakat yang Abai 3M, Tolong Jangan Egois

"Kalau Bapak Presiden menyampaikan sudah bersiap menjadi bagian yang pertama disuntik, IDI juga bersedia menjadi salah satu yang siap pertama dilakukan penyuntikan," kata Daeng, Senin (14/12).

Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebut target vaksinasi 1,2 juta dosis vaksin dari Sinovac yang datang pada Minggu (6/12) lalu bakal diperuntukkan khusus untuk tenaga kesehatan di tujuh provinsi yang meliputi pulau Jawa dan Bali.

Sedangkan program vaksinasi gratis tenaga kesehatan di provinsi lain, hingga vaksinasi mandiri alias berbayar, akan dilaksanakan pada kedatangan vaksin periode selanjutnya yang ditargetkan tiba di Tanah Air dengan jumlah 1,8 juta dosis pada Januari 2021 mendatang.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved