Begini Isi Rekaman Percakapan Terakhir 6 Laskar FPI Sebelum Tewas, Ada Suara Jerit dan Minta Tolong

Dalam acara Mata Najwa yang ditayangkan di Trans7 kemarin malam,pada 16 Desember 2020, memutarkan isi percakapan terakhir 6 Laskar FPI saat penembakan

Penulis: Zuhirna Wulan Dilla | Editor: Yudhi Maulana A
Capture YouTube Najwa Shihab
rekaman suara penembakan Laskar FPI sebelum tewas yang diputar di acara Mata Najwa 

Laporan wartawan TribunBanten.com, Zuhirna Wulan Dilla

TRIBUNBANTEN.COM - Dalam acara Mata Najwa yang ditayangkan di Trans7 kemarin malam, pada 16 Desember 2020, memutarkan isi percakapan terakhir 6 Laskar FPI diduga sebelum tewas.

Dalam isi rekaman tersebut terdengar suara tangisan hingga teriak meminta pertolongan.

Rekaman ini merupakan percakapan telefon konferense, dari 6 Laskar FPI di Tempat Kejadian Perkara (TKP) kepada Laskar yang berhasil lolos dan masih hidup.

Berikut ini isi percakapannya :

"Pak tolong pak tolong pak," suara pria terdengar meminta tolong dengan isak tangis.

Baca juga: Beredar Rekaman Suara Laskar FPI, Terdengar Tangis dan Rintih Kesakitan, Munarman Pastikan Keaslian

Baca juga: Sudah 10 Jam Habib Rizieq Diperiksa Penyidik di Polda Metro Jaya, ini Kata Sekretaris FPI Munarman

(Suara Tangisan).

"Sakit, tolong pak," kembali terdengar suara mengeluh sakit dan memohon pertolongan.

"Astagfirullah, itu kenapa dia?" kata seseorang pria.

"Kita ke tempat aman dulu bangda," kata pria tersebut.

"Gak bisa ke karawang paling ke simpang," ucapnya lagi.

"Ikutin kepala kita aja keluar ke mana," tuturnya.

"Bogor apa ke mana, Ndan?" tanya pria itu.

rekaman suara penembakan Laskar FPI saat penembakan
rekaman suara penembakan Laskar FPI saat penembakan (Capture YouTube Najwa Shihab)

"Kembali ke markas," perintah dari suara pria lainnya.

"Itu anak-anak kena," kata pria tersebut.

"Udah jan balik, ente tenang," ucap suara pria menenangkan rekannya yang khawatir dengan rekan lainnya di TKP.

"Balik ke markas, masuk tol," kata seorang pria.

"Bangda izin bangda, lapor ke anak-anak..," ucap seorang pria kemudian terputus.

Menurut Sekretaris Umum FPI, Munarman suara para pria yang meringis kesakitan itu berasal dari mobil Chevrolet yang berada di lokasi kejadian.

Sedangkan suara lainnya yang berisi tentang kembali ke markas untuk mengamankan diri, berasal dari Laskar FPI yang selamat di mobil Avanza.

"Kita tidak tahu persis apa dalam teriakan kesakitan itu mereka sedang disiksa atau seperti apa," kata Munarman.

Baca juga: Haikal Hassan Dilaporkan ke Polisi, Buya Yahya Beri Pesan Untuk Orang yang Ngaku Bermimpi Rasulullah

Baca juga: Di Pemakaman 6 Laskar FPI, Haikal Hassan Cerita Mimpi Bertemu Rasulullah Saat 2 Anaknya Meninggal

"Namun saya meyakini betul dan membenarkan itu memang suara Laskar FPI yang mengawal rombongan malam itu," jelas Munarman.

Najwa Shihab bertanya bagaimana kelanjutan setelah suara ini terputus, apa yang terjadi selanjutnya.

"Terputus itu terakhir jadi itu bukan voice note tapi rekaman semacam telefon konferense, antara rombongan yang berada di lokasi kejadian dan yang berada di TKP," kata Munarman.

Berdasarkan hasil rekonstruksi versi kepolisian, ada 4 titik lokasi yaitu di depan Hotel Novotel Karawang, Jembatan Badami, Rest Area KM 50 dan KM 51-52

Di depan Hotel Novotel Karawang 2 mobil pengikut Rizieq Shihab menghalangi polisi.

Kemudian Laskar FPI turun merusak mobil polisi lalu kabur.

Di Jembatan Badami, terjadi baku tembak antara polisi dan laskar FPI.

Polisi beralasan melakukan penembakan kepada mobil FPI untuk melumpuhkan.

Untuk di Rest Area KM 50, 2 orang laskar FPI tewas tertembak, lalu polisi menangkap salah satu mobil laskar FPI.

Sebanyak empat orang diringkus dalam satu mobil.

Terakhir di KM 51-52, di mana Laskar FPI berusaha merebut senjata petugas di dalam mobil.

Keempat Laskar FPI ynag melawan ditembak oleh petugas kepolisian.

Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Benny Mamoto, membenarkan terjadi penyerangan dan dia menyebut yang aktif menyerang adalah pihak FPI.

"Memang benar telah terjadi penyerangan dan yang aktif menyerang adalah kelompok itu (FPI) dari awal," jelas Benny Mamoto yang hadir dalam rekonstruksi tersebut.

Sebelumnya, Sekretaris Umum FPI, Munarman menjelaskan malam itu ada empat mobil yang mengawal keluarga Rizieq Shihab.

Empat mobil itu berisikan keluarga besar Rizieq Shihab yang terdiri dari anak-anak dan menantu.

Lalu tim mobil dari Laskar FPI yang mengawal rombongan Rizieq Shihab itu berada di paling depan, dengan tiga mobil mengikuti di belakang.

Munarman menceritakan jika rombongan Rizieq Shihab sama sekali tidak menyadari ada polisi yang membuntuti mereka.

"Jadi Laskar FPI saat itu benar-benar tidak tahu jika itu polisi?," kata Najwa Shihab.

"Polisi ini kan ada bagian intelkam dan bagian serse dan dia hanya pulbaket, pengumpulan bahan keterangan, apakah mereka menyentuh fisik? tidak. karena saya sering berhubungan dengan mereka," ujar munarman.

"Sedangkan reserse, reserse itu kan tugasnya penegakan hukum, penegakan hukum ini jika ketemu dengan yang ditarget harusnya mengeluarkan surat perintah," jelasnya kembali.

Baca juga: Ketum dan Panglima Laskar FPI Datang ke Polda Metro Jaya, Tapi Sebut Bukan Menyerahkan Diri

Baca juga: Kesaksian Laskar FPI dalam Rombongan Rizieq soal Penembakan: Ada Suara Kegaduhan & Tiba-tiba Hening

Munarman menegaskan harusnya saat itu ada surat perintah yang mereka bawa.

"Harusnya mereka begini, datang dengan bilang ini surat perintah saya anda dipanggil atau anda ditangkap kan jelas, ini apa? tugas pokoknya yang menguntit ini apa?" kata Munarman dengan kesal.

"Harusnya ada surat perintah," jelasnya kembali.

Munarman merasa penjelasan saat konferensi pers yang dilakukan pihak kepolisian tidak sesuai, di mana rombongan Rizieq Shihab dibuntuti karena khawatir ada pengarahan massa.

"Disebutkan pada konferensi pers kemarin itu untuk mengetahui info adanya pengarahan massa, Habib Rizieq ini bukan sedang menuju ke Jakarta, melainkan keluar jakarta," tutur Munarman.

Ia menambahkan kalau saat itu urusan Rizieq Shihab sudah diserahkan ke tim hukumnya, sehingga tidak perlu dulu meminta keterangan yang bersangkutan.

"Kan ada pengacara, kita biarkan Habib istirahat dulu, besoknya rencana kami tim hukum yang akan datang," jelas Munarman kembali.

Najwa Shihab masih menegaskan apakah Laskar FPI benar-benar tidak tahu itu polisi.

"Jadi sampai aksi kejar-kejaran pun Laskar FPI tidak tahu itu polisi?" tanya Najwa Shihab.

"Ya bagaimana ini di jalan tol, ini sudah pernah kejadian terhadap seseorang yang sudah kita ketahui bernama Herman dipepet bagaimana kita meyakin," ujar Munarman.

"Logika begini kalau kita duga dia polisi, kalau rampok bagaimana? di mobil kan ada anak kecil dan perempuan di situ," kata Munarman kembali.

Menurutnya, rombongan Rizieq Shihab saat itu khawatir jika yang membuntuti mereka itu rampok, sehingga melakukan perlawanan.

"Kalau benar dia rampok, kita kejar lalu lari-larian lagi terbukti kayak sekarang lagi, yang dituduh kita lagi," ucap Munarman.

Dirinya kesal karena tidak ada perhitungan logika terhadap alasan pihaknya melakukan perlawanan saat itu.

"Dugaan masalah rampok itu kan tidak diperhitungkan," jelasnya.

Munarman memastikan apa yang dilakukan Laskar FPI pada malam itu sudah benar untuk melindungi ustaz, guru dan petinggi-petinggi FPI lainnya.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved