Gas 3 Kg Langka dan Mahal di Legok dalam 2 Bulan Terakhir, Warga Kembali Masak Pakai Kayu Bakar
Menurut Eti, sekali pun ada, maka harga gas elpiji 3 kilogram di wilayahnya bisa mencapai per tabung.
Penulis: Rizki Asdiarman | Editor: Abdul Qodir
Laporan wartawan Tribunbanten.com, Rizki Asdiarman
TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Kelangkaan gas Elpiji 3 kilogram terjadi di wilayah Kampung Legok, Desa Pasirkupa, Kalanganyar, Lebak, Banten, dalam dua bulan terakhir.
Sebagai alternatif sementara, sejumlah ibu rumah tangga (IRT) di desa tersebut memilih kembali menggunakan kayu bakar.
Eti (37), salah satunya.
Menurut Eti, selain langka, harga gas 3 kg di wilayahnya mengalami kenaikan dalam dua bulan terakhir.
Saat berkunjung ke rumahnya, Rabu (16/12/2020), tampak tumpukan kayu tersusun rapi dengan panjang sekitar 70 cm bersebelahan dengan sebuah tungku di dapur rumah Eti.
Sementara, kompor gas tampak teronggok di samping tungku milik Eti alias menganggur.
Rumah Eti hanya berdinding bilik bambu dan beratap genteng dan jerami.
Menurut Eti, sekali pun ada, maka harga gas elpiji 3 kilogram di wilayahnya bisa mencapai per tabung. Ia tidak mungkin bisa terus membeli barang kebutuhan memasak itu karena tidak adanya uang.
"Kisaran Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu di warung," ujar Eti.
Sementara, hingga saat ini belum ada bantuan maupun program dari pemerintah terkait masalah ini.
"Belum ada bantuan apapun dari pemerintah, apalagi mengenai tabung gas bersubsidi untuk rakyat miskin," tegasnya.
Baca juga: LPG 3 Kg Dikabarkan Langka di Kota Tangerang, PT Pertamina Pastikan Stok Tersedia
Baca juga: Daftar Daerah dengan Biaya Hidup Termahal di Indonesia

Eti mengaku terpaksa beralih menggunakan kayu bakar untuk memasak masakan guna memenuhi kebutuhan suami dan empat orang anaknya.
Ia memperoleh kayu dengan mencari sisa bangunan rumah warga dan perkebunan di Desa Pasirkupa.
Dua bulan sudah ia melakukan kegiatan seperti itu.