Gas 3 Kg Langka di Lebak, Sidak DPRD Lebak Temukan Agen Gas Lakukan Penimbunan dan Mainkan Harga

Ia menegaskan, indikasi penimbunan dan permainan harga gas elpiji 3 kilogram ini menyulitkan warga di tengah himpitan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Penulis: Rizki Asdiarman | Editor: Abdul Qodir
Tribunbanten.com/Rizki Asdiarman
Anggota Komisi E DPRD Kabupaten Lebak Eko Prihandono dan pejabat Disperindag setempat melakukan sidak di sejumlah agen dan pangkalan di Cijoro Pasir, Rangkasbitung, Lebak, Rabu (16/12/2020). Sidak dilakukan menyusil kelangkaan dan mahalnya harga gas elpiji 3 kilogram di wilayah tersebut. 

Laporan wartawan Tribunbanten.com, Rizki Asdiarman

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Lebak Eko Prihandono bersama pejabat Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat melakukan sidak ke sejumlah agen dan pangkalan gas elpiji di Cijoro Pasir, Rangkasbitung, Lebak, Rabu (16/12/2020).

Temuan sementara, kelangkaan dan mahalnya gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Lebak disinyalir karena adanya penimbunan dan permainan harga oleh oknum agen dan pangkalas gas nakal.

Indikasi penimbunan itu terlihat dari tingginya harga gas elpiji bersubsidi 3 kilogram di lapangan.

"Saya sudah survey dan menemukan beberapa informasi dari masyarakat sekitar pangkalan yang membeli dan informasi dari pangkalan itu sendiri," katanya.

Ia menuturkan, banyak pangkalan di wilayah kabupaten Lebak yang mematok harga yang tinggi sampai diangka Rp 23 ribu.

"Kita sama-sama tahu, harga dari Pertamina itu Rp 16 ribu, sehingga di sini ada pemanfaatan dari pangkalan kepada pengecer." tandasnya.

Baca juga: Gas 3 Kg Langka dan Mahal di Legok dalam 2 Bulan Terakhir, Warga Kembali Masak Pakai Kayu Bakar

Baca juga: LPG 3 Kg Dikabarkan Langka di Kota Tangerang, PT Pertamina Pastikan Stok Tersedia

Ilustrasi gas elpiji 3 kilogram
Ilustrasi gas elpiji 3 kilogram (Tribunbanten.com/Rizki Asdiarman)

Eko mengatakan Komisi II DPRD Kabupaten Lebak bersama Disperindag Kabupaten Lebak melakukan sidak ini karena banyaknya laporan tentang kelangkaan dan mahalnya gas elpiji 3 kilogram di Lebak.

"Jika pun ada harganya pun kini melonjak tinggi bekisar antara 28 ribu bahkan sampai ada harga 35 ribu per tabung, hal ini tentu membuat resah masyarakat Lebak," jelasnya. 

Ia menegaskan, indikasi penimbunan dan permainan harga gas elpiji 3 kilogram ini menyulitkan warga di tengah himpitan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Apalagi, gas tersebut merupakan jenis bahan bakar bersubsidi yang bertujuan membantu meringankan masyarakat miskin.

"Seharusnya masyarakat menikmati bantuan dari pemerintah ini, karena langka jadi masyarakat sangat dirugikan," ucapnya. 

"ya saya berharap agen dan pangkalan dapat menyesuaikan harga gas 3 kg tersebut dengan Harga Eceran Tertinggi (HET)," lanjutnya. 

Untuk menyelesaikan masalah ini dan agar tidak kembali terjadi, Komisi II DPRD Kabupaten Lebak akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan memanggil pihak-pihak terkait.

"Kami akan undang para agen, Disperindag, Hiswana Migas, dan Pertamina. Mudah- mudahan dengan RDP ini ada titik terang buat masyarakat di Kabupaten Lebak. " katanya.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved