Gas Elpiji 3 Kg Langka di Lebak, Disperindag Minta Tambahan Jatah Kouta

Oleh karena itu, kata Agus, penyebab kelangkaan gas di Lebak bukan selain karena kekurangan kuota, juga dikarenakan dugaan adanya penimbunan oleh

Penulis: Rizki Asdiarman | Editor: Abdul Qodir
KOMPAS.com/Ramdhan Triyadi Bempah
Ilustrasi kelangkaan dan antrean membeli gas elpiji 3 kilogram - Sejumlah warga sedang mengantre membeli gas ukuran tiga kilogram di Kelurahan Kebon Kelapa, Kota Bogor, Selasa (5/12/2017). 

Laporan wartawan Tribunbanten.com, Rizki Asdiarman

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Dinas Perindustrian dan Perdagagan (Disperindag) Kabupaten Lebak meminta tambahan alokasi ke Pertamina menyusul kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di wilayahnya.

"Kami telah mengirimkan surat alokasi tambahan, Alhamdulillah alokasi tambahan itu sudah digelontorkan pertanggal 13 sampai tanggal 30 Desember 2020," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kabupaten Lebak Agus Reza, usai sidak bersama Komisi II DPRD Kabupaten Lebak di sejumlah agen dan pangkalan di Cijoro Pasir, Rangkasbitung, Lebak, pada Rabu (16/12/2020).

Meski begitu, Agus mengaku belum mengetahui jumlah tambahan gas yang akan diterima. "Terkait berapa volumenya sendiri kita belum tahu, hanya nanti ada jadwal yang nanti akan diserahkan pada kita," katanya.

Ia memaparkan pada 2020, jatah tabung gas elpiji 3 kilogram untuk Kabupaten Lebak sebanyak 5.640.356 tabung atau turun 0,5 persen dari jatah tahun sebelumnya yakni 5.702.000 tabung. 

Padahal, permintaan atau kebutuhan Kabupaten Lebak pada 2020 sebanyak 6,643.596 tabung gas untuk memenuhi kebutuhan Rumah Tangga Miskin (RTM) dan Usaha Kecil Menengah (UKM).  

"Permintaan kami ke Kementerian ESDM RI untuk tahun 2020 itu berjumlah 6.643.596, namun yang terealisasi hanya berjumlah 5.640.356 tabung gas," ujarnya.

Padahal kata dia, jumlah pemintaan ditahun 2020 itu berdasarkan Kouta LPG tabung 3 kg di kabupaten Lebak tahun 2019.

"Ditahun 2019 itu kita masih kekurangan banyak tabung gas untuk memenuhi kebutuhan Rumah Tangga Miskin (RTM) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) se wilayah Kabupaten Lebak," tegasnya. 

Baca juga: Gas 3 Kg Langka dan Mahal di Legok dalam 2 Bulan Terakhir, Warga Kembali Masak Pakai Kayu Bakar

Ilustrasi gas elpiji 3 kilogram
Ilustrasi gas elpiji 3 kilogram (Tribunbanten.com/Rizki Asdiarman)

Menurutnya, di 2019 dari bulan Januari hingga Oktober sebanyak 4,351 ribu tabung gas telah habis, sisanya hanya berjumlah 1,351 ribu tabung gas untuk bulan November dan Desember 2019.

"Sebenarnya berdasarkan data tersebut, sehingga kita mengajukan Kouta lebih untuk kebutuhan pengguna di kabupaten Lebak, namun yang terealisasi hanya 0,5 persen dari jumlah sebelumnya," katanya. 

Sedangkan estimasi tingkat konsumsi untuk Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Lebak berjumlah 101,589 kepala keluarga (KK) dan sekitar 50,065 untuk UMKM yang tersebar di 28 kecamatan.

"Data tersebut berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Lebak tahun 2019, sehingga kita mengusulkan penambahan kouta tabung gas 3 kilogram," ucapnya. 

Untuk kebutuhan per KK, kata dia, itu berjumlah dua tabung gas selama 12 bulan sehingga total tabung gas yang dibutuhkan sekitar 2,4 juta tabung gas.

"Dan untuk UMKM itu sebanyak tujuh tabung gas selama 12 bulan, totalnya sekitar 4,2 juta tabung gas," jelas Agus.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved