Saksi Lihat Tubuh Pria Terbakar di Pondok Aren Tangsel, Langsung Menyiramkannya dengan Air
Setelah menyirami dengan bensin, pria berusia 40 tahun ini kemudian membakar dirinya sendiri sekitar pukul 11.00.
Penulis: Zuhirna Wulan Dilla | Editor: Agung Yulianto Wibowo
lihat foto
Laporan wartawan TribunBanten.com, Zuhirna Wulan Dilla
TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG SELATAN - Ari Asmin melihat tubuh Iskanda Hasuguhan sudah terbakar.
Dia kemudian mengambil air dengan ember dan langsung menyiramkannya ke tubuh Iskanda.
Polisi pun kemudian datang dan mengevakuasi Iskanda.
Pada saat itu, Iskanda masih hidup.
Baca juga: Pria di Tangsel Beli Bensin 2 Botol, Siram ke Tubuhnya, dan Bakar Dirinya Sendiri di Gang Kecil
Baca juga: Kronologis Pria Bakar Diri di Tangerang Selatan, Diduga Alami Depresi Kesulitan Keuangan
Humas Polsek Pondok Aren Bripka Denni Rusdiyanto mengatakan korban meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.
"Kami bawa ke RSU Tangsel, tetapi ditolak karena mereka tidak punya alat medis untuk menangani luka bakar," kata Denni kepada TribunBanten.com, Kamis (31/12/2020).
"Kemudian kami bawa ke RS Sari Asih Ciledug, tapi dalam perjalanan korban tidak terselamatkan," ucapnya.
Iskanda nekat membakar dirinya sendiri di Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis siang.
Setelah menyirami dengan bensin, pria berusia 40 tahun ini kemudian membakar dirinya sendiri sekitar pukul 11.00.
Menurut Denni, dugaan sementara korban depresi karena memiliki tunggakan sewa ruko selama tiga bulan.
"Beberapa hari terakhir, menurut tetangganya, korban sering melamun," kata Denni.
Denni menjelaskan kronologi awal tukang tambal ban ini membakar dirinya sendiri.
Iskanda membeli dua botol berisi bensin dari warung di depan ruko tambal ban, kemudian korban membakar dirinya.
"Ada saksi bernama Ari Asmin yang melihat. Dia langsung mengambil air dan menyiramkan ke korban," ucap Denni.
Iskanda membakar dirinya di sebuah gang kecil di Gang Senen, Parigi Lama, Pondok Aren, Tangsel.
Barang bukti yang ditemukan Polsek Pondok Aren ada 1 unit sepeda motor, 2 botol kosong bekas bensin, 1 korek api, bekas kain terbakar, 1 pisau, dan sandal bekas korban yang terbakar.
Iskanda meninggalkan keluarganya yang juga tinggal di Pondok Aren.
