Viral Karangan Bunga Menagih Utang Rp 1 M di Acara Resepsi, Imbas Ulah sang Kakak Pengantin
Irene merasa ada kejanggalan dengan arisan tersebut saat grup WhatsApp yang berisikan anggota arisan mendadak dikunci.
Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
TRIBUNBANTEN.COM - Baru-baru ini viral di media sosial foto karangan bunga berisi menagih utang di sebuah acara resepsi di Sragen Jawa Tengah.
Dalam karangan bunga tersebut terdapat tulisan berbunyi 'Selamat Menikah Kakaknya Mia Wida, Selamat Menikmati Uang Haram 1M Hasil Nilep Arisan, Kapan Nih Dibayar Shay. Member Arisan By Wida'.
Foto karangan bunga tersebut diunggah oleh pemilik akun Instagram bernama Irene Junitasari.
Dalam postingannya itu, ia menuliskan caption "Kadang tiap orang perlu diberi pembelajaran.. bukan tentang hukum. tetapi sanksi sosial.. #savehargadiri".
Postingan foto itu pun menjadi viral di media sosial.
Lantas, apa maksud dari pengiriman karangan bunga menagih utang Rp 1 miliar itu?
Dikutip dari TribunSolo.com, kiriman bunga itu berasal dari sejumlah orang yang merasa tertipu dengan arisan diduga bodong yang dikelola oleh kerabatd dari mempelai yang dikirimi bunga.
Irene menceritakan bergabung dengan arisan itu pada tahun lalu.
"Awalnya saya ikut arisan itu karena saudara saya," katanya, Selasa (5/1/2021).
Ia dan saudaranya, sama-sama tertipu dalam arisan bodong itu.
Baca juga: Viral Foto Pengantin Dikirim Karangan Bunga Saat Resepsi, Bukan Ucapan Selamat Tapi Ditagih Utang
Baca juga: Viral Kerumunan di Terminal Kedatangan Bandara Soetta Paska Diumumkan Pelarangan WNA Masuk Indonesia
Menurutnya, selama ikut arisan uang yang sudah ia keluarkan sekitar Rp 17 juta.
Namun demikian, diduga uang yang digelapkan oleh pengelola itu mencapai Rp 1 miliar.
"Uang Rp 1 miliar itu dari seluruh anggota, tapi totalnya berapa orang saya enggak tahu," ungkapnya.
Irene merasa ada kejanggalan dengan arisan tersebut saat grup WhatsApp yang berisikan anggota arisan mendadak dikunci.
"Setelah grupnya dikunci, semua member yang ada di dalamnya dikeluarkan satu per satu," katanya.