Tragedi Sriwijaya Air
Ibu dan 3 Anaknya Jadi Penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Kerabat: Wajah Agak Pucat Sebelum Berangkat
Arneta mengajak 3 anaknya, Fao Nuntius Zai yang masih bayi, Zurisya Zuar Zai (8) dan Umbu Kristin Zai (2) untuk menuju Pontianak menaiki Sriwijaya Air
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Yudhi Maulana A
"Terus pas mau berangkat pagi, maaf muka mereka semua pucat semua. Saya tidak punya pemikiran apa-apa. Dan kita tidak punya pemikiran apa setelah gagal dua kali. Gagal mungkin karena tes Covid-19 tidak ada pemikiran yang lain-lain. Dan pesawat yang jatuh ini sempat didelay dua kali," tegasnya.

Hal yang sama juga dikatakan oleh anak tertua Arneta yang tidak ikut berangkat, Fazriah Aulia yang merasa sangat terpukul akibat peristiwa yang terjadi pada saat itu.
"Tau kabar pertama dari Tante aku, Tante Sighi, pukul 16.30 WIB. Kaget syok dan gak percaya juga. Sampai nyari-nyari info juga. Telpon ke pihak sana juga dan keluarga yang di Pontianak," ujarnya sambil meneteskan air mata.
Menurutnya, sang ibu pada saat itu tidak banyak bicara dan sangat manja kepada dirinya.
Baca juga: TIM DVI Pastikan Tidak Ada Tenggat Waktu dalam Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Sriwijaya SJ 182
Baca juga: Hari Ketiga Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan 6 Potongan Tubuh, Satu Tangan Bayi
"Cuman kok tumben sifatnya jadi manja ke saya, dekat-dekat, ramah dan baik, tumben banget biasanya kan berantem, jutek ke saya. Gak ngomong apa-apa lagi. Adik aku Sebelum berangkat manja ke aku. Kakak ikut yuk. Gak ikut karena aku jaga rumah, karena kurang fit," katanya.
Ia juga menjelaskan, sang ibu sebelum berangkat nampak menggunakan make up dan melihat ke arah kaca terus menerus.
Fazriah juga menjelaskan, tujuan Arneta ke Pontianak selain untuk menemui suaminya, juga ada keperluan bisnis.
"Mau ada bisnis dan sekalian ketemu suaminya di Pontianak. Bisnis membuka kafe saya pernah dengar. Mau bisnis dengan orang sana. Papa kerja sebagai pelayar. Kalau pulang gak nentu kadang setahun sekali," terangnya.