Tragedi Sriwijaya Air
Mantan Pramugari Kenang Kapten Afwan Pilot Sriwijaya Air yang Menjadi Panutan dan Mengingatkan Salat
“Ini kehendak Allah, dengan caranya, saya ikhlas apapun yang Allah kehendaki,”
Novi mengatakan setiap transit mendarat, Kapten Afwan berusaha mungkin wajib melaksanakan salat lima waktu di musala.
Karena pesan dan kesaksian itulah, Novi mengaku tak menyangka kehilangan rekannya yang menjadi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tersebut.
Baca juga: Mereka yang Selamat Meski Namanya Masuk di Manifes dan Mereka yang Jadi Korban karena Pindah Pesawat

Ia menceritakan saat mendengar kabar duka dan pilu itu dirinya syok.
Saat itu ia baru saja pulang di Riau sedang membantu ODGJ yang telantar.
Karena capek di perjalanan, ia langsung pulang untuk membersihkan diri dan beribadah.
Saat itu ia tak langsung membuka handphone.
Kemudian, ia merasa aneh karena ada begitu banyak panggilan dan notifikasi di handphone-nya.
Rupanya, panggilan tersebut datang dari rekannya di Sriwijaya Air.
Rekannya tak mengetahui dirinya telah resign menjadi pramugari dari Sriwijaya Air.
Merasa aneh, ia pun melihat banyak kabar duka atas jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Mendapat kabar itu, Novi mengaku serasa mimpi karena syok.
Baca juga: Jaket Minnie Mouse Masih Utuh di Tengah Serpihan Sriwijaya Air SJ 182, Yumna Masih Belum Ditemukan
“Kita selama ini berteman, tiba-tiba kejadian kerasa seperti itu, kita gak ada yang pernah tahu (ajal, kecelakaan itu),”
Novi mengaku saking tak menyangka, dirinya sampai tak bisa tidur hingga subuh.
Ia terus memantau media sembari berharap ada kesempatan hidup rekannya bisa berjuang dari kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu.
Dari beberapa update berita yang didapatnya, pintu slide terbuka sehingga ia berharap ada yang selamat dari kecelakaan itu.