Petugas Lapas Kota Serang Lakukan Sidak, Senjata Tajam Hingga Barang Elektronik Ditemukan di Sel

Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Jajaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Kota Serang melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Lapas Klas II A Serang pada Selasa, (12/1/2021) malam.

Setelah melakukan sidak, pihaknya menemukan sejumlah senjata tajam, sendok, dan barang elektronik di ruang sel Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

"Ada senjata tajam yang kita sita, sendok stanley dan barang elektronik lainnya. Barang tersebut sudah kita data dan sita untuk barang bukti," kata anggota Lapas Kota Serang, Raja, saat dihubungi, Rabu (13/1/2021).

Baca juga: Abu Bakar Baasyir Bebas dari Lapas Gunungsindur Subuh Ini, Begini Detik-Detik Saat Dijemput Keluarga

Baca juga: Abu Bakar Baasyir Bebas Murni Jumat Ini, Keluarga Bakal Jemput ke Lapas Gunung Sindur Bogor

Dia menjelaskan, barang terlarang seperti senjata tajam dan alat telekomunikasi lainnya tidak diperbolehkan untuk dibawa ke dalam ruangan apalagi masuk kedalam sel narapidana.

Oleh karenanya, ia masih menginvestigasi dan menelusuri dari mana alat tersebut bisa datang dan dirakit oleh para narapidana.

"Jadi itu benda buatan mereka sendiri, jadi bukan pisau yang asli melainkan dibuat sendiri dari bahan plastik dan diasa oleh mereka untuk jadi senjata," kata dia.

Sampai saat ini, pihaknya masih mempelajari modus kepemilikan barang.

Pihaknya akan mengawasi lebih ketat kembali kepada para narapidana yang berada di Lapas Kelas II Kota Serang.

Dari satu blok yang disidak, terdapat 12 kamar didalamnya dan ratusan narapidana yang mengisi ruangan tersebut.

"Satu blok yang kita geledah yakni blok F disana ada 12 kamar dan terdiri dari 160 narapidana," tambahnya.

Baca juga: Vaksinasi di Kota Serang Mulai 15 Januari, 99 Tenaga Kesehatan Terlibat, Berikut Lokasinya

Baca juga: Jalan Pasir Binong Serang Ambles Sebagian, Pengendara Ngeri Kalau Lewat, Berharap Segera Diperbaiki

Dia menambahkan sidak merupakan bagian rangkaian untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan di dalam ruangan tempat narapidana ditahan akibat perbuatan melawan hukum.