Ibu Hamil Tak Dilayani Puskesmas, Wali Kota Serang Syafrudin Panggil Kadinkes dan Kepala Puskesmas
setelah melakukan pemanggilan kepada yang bersangkutan, Syafrudin baru mengambil langkah selanjutnya.
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Laporan wartawan TribunBanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan akan memanggil kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang dan kepala Puskesmas Serang.
Pemanggilan itu terkait adanya kabar bahwa Puskesmas Serang tidak memberikan pelayanan kepada seorang ibu hamil yang mendatangi fasilitas kesehatan itu.
Syafrudin mengaku masih mencari tahu penyebab utama pihak puskesmas tidak memberikan pelayanan kepada yang bersangkutan atau melakukan langkah preventif.
Baca juga: Kasus Ibu Hamil Tak Dilayani Puskesmas, Ketua DPRD Kota Serang: Mohon Maaf, Akan Kami Evaluasi
Baca juga: Hamliah Kehilangan Janin 6 Bulan Setelah Disarankan Puskesmas Serang Dirujuk Langsung ke RSDP
"Saya kan belum tahu kepastian itu kapan dan jam berapa," katanya saat dihubungi, Jumat (15/1/2021).
Dia membantah pelayanan kesehatan di Kota Serang tidak beroperasi dan tidak ada dokter jaga.
Menurut Syafrudin, hampir setiap hari ada yang menjaga untuk melakukan pelayanan di puskesmas dan rumah sakit.
"Pelayanan kesehatan di Kota Serang tidak ada yang susah dan tidak ada yang sulit. Selama 24 jam ada dokter jaga dan pelayanan masih terus berjalan," ucapnya.
Nantinya, setelah melakukan pemanggilan kepada yang bersangkutan, Syafrudin baru mengambil langkah selanjutnya.

Sebelummnya, Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi menyayangkan adanya kabar ibu hamil yang tidak dilayani Puskesmas Serang pada Jumat (8/1/2021).
Budi mengaku sangat menyesal dan akan mengingatkan kepada semua perawat dan bidang di Puskesmas Serang.
Menurutnya, walaupun saat dikonfirmasi yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit, setidaknya para bidan dan perawat yang ada harus mengambil tindakan cepat dan awalan sebelum merujuk ke Rumah Sakit Drajat Prawiranegara (RSDP).
"Saya berharap agar pelayanan terhadap masyarakat dapat dimaksimalkan lagi," ujarnya saat dihubungi, Jumat (15/1/2021).
Berdasarkan pengakuan perawat di sana, kata dia, yang bersangkutan mengaku bingung dan panik untuk langkah apa harus dilakukan oleh pihak puskesmas.
Mengaku Ditolak Puskesmas
Hamliah, warga lingkungan Kubang Kemiri, Kelurahan Sukawana, Kecamatan Serang, Kota Serang, mengaku ditolak Puskesmas Serang, Jumat (8/1/2021).
Dia mengaku ditolak puskesmas saat hendak memeriksakan janin yang dikandungnya.
Hamliah mengatakan, sebelum ke puskesmas, dia merasa pusing.
Didampingi kakaknya, Nadiroh, Hamliah pergi ke Puskesmas Serang setelah magrib untuk berobat.
Kandungan Hamliah berusia 6 bulan.

Kepada TribunBanten.com, Jumat (15/1/2021), Hamliah bertemu seorang bidan di Puskesmas Serang.
Bidan itu mengatakan tidak ada dokter yang bisa menangani pasien di Puskesmas Serang.
Bidan itu juga meminta Hamliah dan Nadiroh untuk dirujuk ke rumah sakit terdekat.
Selain itu, bidan meminta keduanya untuk tidak memberitahu rumah sakit bahwa mereka sempat mendatangi puskesmas.
"Katanya begini, ibu kalau ditanya bilang saja dari rumah jangan dari sini," ujar Hamliah saat ditemui di rumahnya, Jumat.
Hamliah dan Nadiroh bingung, kenapa pihak puskesmas tidak ingin rumah sakit mengetahui kunjungan keduanya.
Nadiroh yang melihat Hamliah kesakitan kemudian mengantarnya ke Rumah Sakit Umum Drajat Prawiranegara (RSDP).
Di rumah sakit, keduanya kembali ditanya keluhan sakit yang dirasakan ketika menjalani pemeriksaan.
Hamliah pun bercerita sebelum datang ke rumah sakit sempat mendatangi Puskemas Serang, tetapi tidak mendapat penanganan.
"Pihak rumah sakit juga marah-marah kenapa puskesmasnya tidak mau menangani," katanya.
Setelah mengetahui cerita tersebut, pihak RSDP langsung menangani Hamliah.
Baca juga: Daftar Tempat Vaksinasi Covid-19 di Kota Serang: 16 Puskesmas, 9 Klinik Swasta, dan 8 Rumah Sakit
Namun, beberapa hari setelah mendapatkan perawatan, janin yang dikandung Hamliah dinyatakan sudah meninggal dunia.
Puskesmas Segera Evaluasi
Kepala Puskesmas Serang, Yayat Cahyati mengatakan pada saat itu pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi.
Menurut dia, langkah yang diambil pihak puskesmas sudah tepat karena pasien sedang mengandung.
Pihak puskesmas menyarankan agar pasien datang ke rumah sakit sehingga langsung mendapatkan penanganan secara cepat.
Jika pasien belum ditangani puskesmas tetapi sudah dirujuk ke rumah sakit, pihak puskesmas yang akan ditegur.