Jembatan Talagahiang Lebak Jadi Kokoh Lagi, Warga: Alhamdulillah Bisa Jualan dan Dilewati Anak-anak
Warga langsung mencoba jembatan yang sempat rusak parah setelah diterjang banjir bandang pada awal tahun lalu.
Penulis: Wijanarko | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Laporan wartawan TribunBanten.com, Wijanarko
TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Jembatan Talagahiang di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, dibuka pada Sabtu (16/1/2021) hari ini.
Warga langsung mencoba jembatan yang sempat rusak parah setelah diterjang banjir bandang pada awal tahun lalu.
Iin Yuningsih, warga Desa Talagahiang berterima kasih atas dibangunnya kembali jembatan ini.
"Alhamdulillah kita jadi bisa beraktivitas kembali setelah bencana banjir, jadi bisa jualan lagi, anak-anak juga bisa pada sekolah lagi," ujar Iin.
Jembatan Talagahiang terlihat kokoh dan tidak ada kendala sedikit pun saat dilintasi pejalan kaki dan kendaraan bermotor.
Baca juga: Begini Jembatan Talagahiang Cipanas Lebak Sekarang Setelah Hancur Diterjang Banjir Bandang
Baca juga: Jembatan Apus di Desa Sukamekarsari Lebak Miring, Warga Takut Lewat dan Berharap Segera Diperbaiki
Jembatan Talagahiang memiliki panjang sekitar 15 meter dengan lebar 3 meter.
Dengan panjang dan lebar tersebut, Jembatan yang membentang di atas Sungai Cimangenteung, yang menghubungkan Desa Talagahiang dan Desa Sipayung akan mampu dilewati kendaraan roda empat.
Empat besi penyangga yang berfondasikan beton di masing-masing sudut kanan dan kiri jembatan semakin mempertambah kekuatan jembatan ini.
Amir Majelis Taklim XL Axiata Nashrul Hendarsyah berharap jembatan Talagahiang yang baru kembali dibangun ini bisa bisa dimanfaatkan masyarakat dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama.
"Saya titip fasilitas ini dapat terus dijaga. Mudah-mudahan program CSR ini bisa lebih banyak berkontribusi lagi bagi masyarakat sekitar," ujar Nasrul saat memberi sambutan peresmian Jembatan Talagahiang, Sabtu.
Koordinator Program Bencana dan Kampung Zakat Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Mohamad Yunus membeberkan nominal anggaran yang dikeluarkan untuk membangun jembatan Talagahiang ini.
"Jembatan ini dibangun dengan anggaran lebih dari Rp 500 juta. Dana itu diperoleh dari dana wakaf yang dihimpun melalui para karyawan, manajemen, dan pelanggan setia XL Axiata," katanya.
Pjs Kepala Desa Talagahiang Yuda Pradigda pun mengatakan pascabencana banjir awal 2020, warga kecamatan Cipanas, sempat membangun jembatan darurat berbahan bambu dan kayu.
"Jembatan penghubung itu hanya dapat dilewati para pejalan kaki dan kendaraan roda dua saja," ucap.
Namun, walaupun sudah berkali-kali dibangun, jembatan kayu dan bambu itu ikut roboh akibat tergerus aliran sungai.
Dia berharap dengan dibangunnya kembali Jembatan Talagahiang ini, ekonomi masyarakat akan dapat bangkit kembali.
"Selain itu masyarakat yang ingin ke arah Gajruk, ke arah Cipanas bisa lebih efisien juga. Kan kalau ke atas sana bakal lebih jauh. Dan untuk akses sarana pendidikan bagi anak-anak bisa jadi lebih mudah lagi," ujarnya.

Jembatan Talagahiang XL resmi dibangun oleh Inisiatif Zakat Indonesia dan Majelis Taklim XL Axiata (MTXL).
Acara peresmian Jembatan Talagahiang XL ini dilalukan secara online dan offline karena pandemi Covid-19.
Pembukaan Jembatan Talagahiang ini dihadiri Pjs kepala Desa Talagahiang, ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cipanas, Kapolsek Cipanas Lebak, Koordinator Program Bencana dan Kampung Zakat Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), Amir Majelis Taklim XL Axiata, serta tokoh masyarakat setempat.